KBR, Jakarta - Gubernur Jakarta Joko Widodo akan memeriksa kebakaran bus gandeng Transjakarta di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/8) pagi. Jokowi mengaku baru akan mengambil keputusan setelah memeriksa asal-usul bus itu.
"Yang ini saya tidak tahu pembelian tahun kapan. (Yang baru pak?) Apa kamu sudah ngecek, kayak ombudsman aja. Ini saya akan cek dulu, baru saya ngomong," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di balai kota, Kamis (28/08).
Percikan api mengakibatkan bus Transjakarta yang penuh penumpang terbakar. Namun, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran transportasi massal itu.
Terbakarnya Bus Tranjakarta jurusan Kota-Blok M, dinilai sebagai dampak dari bobroknya pengelolaan yang dilakukan Transjakarta. Pengamat Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan mengatakan, perawatan yang buruk juga turut menjadi masalah armada pengangkut warga Jakarta itu. Dengan begitu menurut Tigor, masyarakat Jakarta masih jauh dari rasa aman dalam transportasi umum.
"Kita itu boleh dibilang jaminan bagusnya kecil karena dibuat oleh pabrikan dari negara yang belum punya pengalaman. Harusnya bisnya berasal dari pabrikan negara yang sudah pengalaman misalnya dari Eropa. Standarnya terjamin sehingga jaminan keamanan juga bisa terjamin," kata Tigor kepada KBR.
PT Transjakarta masih menyelidiki penyebab kebakaran bus Transjakarta itu. Bus yang baru saja menurunkan penumpang di halte masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan itu terbakar pukul 07.35 WIB.
Juru bicara PT Transjakarta Sri Ulina mengatakan, saat ini kerangka bus tersebut belum bisa dipindahkan dari jalur Transjakarta. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Bus produksi tahun 2013 itu baru mulai dioperasikan pada 22 Januari lalu.
Catatan PT Transjakarta, sejak Januari hingga Agustus tahun ini dua insiden kebakaran terjadi pada moda transportasi ibukota itu. Kebakaran pertama terjadi pada April lalu akibat korsleting kabel.
Editor: Antonius Eko
