Besok, MK Gelar Sidang Perdana Gugatan soal Alat Bantu Pencoblosan

KBR, Bandung – Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang perdana gugatan soal peniadaan alat bantu pencoblosan braille pada Pemilu Legislatif 2014 yang diajukan Forum Tuna Netra Menggugat di Gedung MK, Jakarta, Rabu (27/8).

Menurut juru bicara Forum Tuna Netra Menggugat, Yudi Yusraf, ajuan gugatan dengan tergugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu dikabulkan MK pada awal Agustus lalu. Pada siding perdana besok, kata dia, pihaknya akan didampingi oleh delapan kuasa hukum. Mereka meminta MK untuk menguji pasal 142 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Peraturan KPU yang dianggap tidak jelas.

"Di satu sisi dikatakan untuk penyandang tuna netra diberikan alat bantu pencoblosan pada pileg (pemilu legislatif, red.), tapi di sisi lain alat bantunya pendamping. Jadi itu salah satunya yang kita gugat disamping juga kekhawatiran kami tidak dipersoalkan, pada pileg dan pilpres selanjutnya akan terjadi lagi," ujar Yudi di Gedung Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Bandung (26/8).

Yudi mengatakan pada sidang perdana besok akan dihadiri oleh enam perwakilan kelompok disabilitas, diantaranya yaitu Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia dan Ikatan Alumni Wyata Guna Bandung. Ia mengaku tidak mengeluarkan biaya pendampingan hukum untuk proses gugatan ke MK. 

Forum Tuna Netra Menggugat menerima panggilan sidang dari MK dengan nomer 664.62/PAN.MK/8/2014 tertanggal 11 Agustus 2014 untuk kepentingan pemeriksaan. Sementara surat ajuan gugatan bernomer 62/PUU-XII/2014 perihal pengujian pasal 142 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRDterhadap Undang Undang Dasar Negara RI 1945.

Editor: Anto Sidharta