Bagikan:

BBM Dibatasi, SPBU di Banyuwangi Hanya Jualan Enam Jam

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai kehabisan stok premium bersubsidi. Habisnya stok bahan bakar minyak (BBM) jenis ini menyusul pembatasan premium oleh pemerintah sejak 18 Agustus lalu.

NUSANTARA

Senin, 25 Agus 2014 15:22 WIB

Author

Hermawan

BBM Dibatasi, SPBU di Banyuwangi Hanya Jualan Enam Jam

SPBU di Banyuwangi

KBR, Banyuwangi - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai kehabisan stok premium bersubsidi. Habisnya stok bahan bakar minyak (BBM) jenis ini menyusul pembatasan premium oleh pemerintah sejak 18 Agustus lalu.

Manajer SPBU Karangente Banyuwangi, Abdul Kadir mengatakan, di SPBU-nya BBM jenis premium dijatah hanya 8 kiloliter dari sebelumnya 16 kiloliter per hari. Sedangkan BBM jenis solar yang sebelumnya dikirim setiap hari kini menjadi dua hari sekali.

“Sudah ditentukan alokasinya jadi ga bisa seperti biasa. Jadi ya dibatasilah biasa dapat 16 kiloliter tapi ini dapat 8 (kiloliter). Dapat 8 (kiloliter) ya akibatnya habis semua dibatasi alokasinya itu,” kata Abdul Kadir, Senin (25/8).

Kata Kadir, dengan adanya pembatasan ini, penjualan BBM bersubsidi hanya mampu bertahan selama enam jam saja.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Penanggung Jawab SPBU Rogojampi, Wagiyem. Menurutnya stok BBM bersubsidi habis terjual sejak pagi. Sehingga dia hanya menjual BBM non subsidi saja. Dia mengaku habisnya stok BBM telah menaikan penjualan BBM non subsidi. Sebab masyarakat terpaksa beralih menggunakan BBM non subsidi.

Sementara itu, habisnya stok BBM jenis premium ini mulai dikeluhkan oleh masyarakat. Sebab mereka terpaksa beralih membeli BBM jenis pertamax. Salah satu warga, Rendra Prasetio mengatakan, dia terpaksa membeli Pertamax karena BBM jenis premium habis.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending