“Teganya… dibunuh buat diambil gadingnya,” seru Yani terkesiap begitu diceritakan soal populasi gajah Sumatera yang terus berkurang.
Itu hanyalah sekelumit informasi soal gajah yang disampaikan dalam Workshop Jurnalisme Lingkungan yang diselenggarakan Mongabay dan Green Radio 89.2FM Jakarta di SMA Negeri 17 Palembang pertengahan Agustus lalu.
Dalam workshop ini, tim Mongabay memperlihatkan beragam foto gajah di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor, Banyuasin.
“Ternyata sekolah gajah ada juga di Sumatera Selatan. Kami hanya dengar sekolah gajah itu di Way Kambas, Lampung,” kata peserta lain, Umi.
Keinginan Umi dan teman-teman langsung disambut baik Sahabat Walhi Sumsel. “Kita bersedia mendampingi mereka, terutama menjaga keamanan, jika keinginan mereka didukung sekolah dan orangtuanya,” jelas Githa Perdana dari Sahabat Walhi Sumsel. Lokasi menuju ke Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sebokor relatif sulit karena harus memakai mobil dan kapal cepat (speedboat).
Umi kini bergabung dalam Komunitas Peduli Satwa yang baru dibentuk setelah workshop di sekolahnya. Katanya, ia dan teman-temannya sangat ingin meliput soal gajah Sumatera. Selain itu juga terbentuk Komunitas Peduli Sungai, Komunitas Peduli Hutan dan Komunitas Peduli Sampah.
Jumlah gajah di Sumatera Selatan saat ini diperkirakan kurang dari 100 ekor. Di Kabupaten OKI dan Banyuasin diperkirakan berjumlah 87 ekor, di Lahat sekitar 4 ekor, serta beberapa ekor di hutan wisata Sumsel.
Workshop jurnalisme lingkungan oleh Mongabay Indonesia, Green Radio dan TAF di Sumatera Selatan dilakukan di SMAN 17 Palembang (22/8/2014), Universitas IGM Palembang (23/08/2014), SMAN Sumatera Selatan (26/08/2014), Universitas Baturaja Ogan Komering Ulu (28/08/2014), dan SMA se-Ogan Komering Ilir (OKI) di Kayuagung.
Tulisan ini hasil kerjasama Green Radio dan Mongabay.