KBR, Aceh - Pemerintah Aceh meminta petani menghentikan menjual beras ke provinsi lain, misalnya Sumatera Utara karena Aceh tengah menghadapi rawan pangan. Puso atau gagal panen di Aceh melanda sejumlah wilayah. Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPKP) Aceh, Hasanuddin Darjo mengatakan sedikitnya ada sejuta ton beras produksi petani Aceh yang dijual ke luar provinsi. Aksi itu bisa memicu harga beras semakin mahal di Aceh.
“Saya kira sangat rugi, sangat rugi sekali Aceh. Nah, karena hari ini terbuka pasar padi atau beras yang sudah dibawa beberapa waktu lalu ke Sumatera Utara. Dengan terjadinya krisis kita akibat kurang produksi, tentu itu akan balik lagi ke Aceh dengan harga yang mahal. Orang Aceh produksi beras di Aceh, kirim ke Sumatera Utara, dibeli lagi oleh orang Aceh lebih mahal sedikit dengan merek yang berbeda,” tandas Darjo kepada KBR.
Kepala BPKP Provinsi Aceh, Hasanuddin Darjo menyatakan, 23 kabupaten/kota di Aceh pada 2015 diperkirakan mengalami rawan pangan. Hal ini menyusul bencana kekeringan yang melanda 16 ribu hektar areal persawahan akibat kemarau panjang. Selama ini, produksi gabah di Aceh mencapai 1,9 juta ton per tahun.
Editor: Fuad Bakhtiar
Aceh Larang Petani Jual Beras ke Provinsi Tetangga
Pemerintah Aceh meminta petani menghentikan menjual beras ke provinsi lain, misalnya Sumatera Utara karena Aceh tengah menghadapi rawan pangan.

NUSANTARA
Minggu, 24 Agus 2014 11:20 WIB


krisis pangan, petani aceh menjual beras, puso atau gagal panen
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai