Bagikan:

Kemerdekaan ke-69 tahun Indonesia belum dirasakan beberapa kalangan masyarakat. Mereka masih memperjuangkan hak mereka untuk bisa menjalani hidup lebih baik.

NUSANTARA

Jumat, 15 Agus 2014 17:44 WIB

Author

Musyafa

Merdeka, Rembang, Pabrik Semen

KBR, Rembang – Kemerdekaan ke-69 tahun Indonesia belum dirasakan beberapa kalangan masyarakat. Mereka masih memperjuangkan hak mereka untuk bisa menjalani hidup lebih baik.

Perasaan ini dialami ratusan warga  Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem. Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang terus berjuang menolak pendirian pabrik semen di sekitar tempat tinggal mereka. Warga  khawatir keberadaan pabrik itu kelak akan merusak lingkungan sekitar.
 
Sumarno, tokoh penolak pabrik semen, menuturkan, pihaknya ingin menyelamatkan sektor pertanian yang menjadi andalan warga dari pengaruh kelompok pemodal besar.

“Harusnya kalau merdeka, ada keterbukaan ketika mulai pembangunan dan tidak memasukkan kapitalis dalam pertanian. Kami khawatir budaya pertanian akan hilang,” tutur Sumarno kepada Portalkbr, Jumat (15/8).

Selama ini, kata dia, warga berharap agar perjuangan mereka didukung oleh pemerintah. Namun, faktanya tidak. Pemerintah tetap mengizinkan pabrik berdiri.

“Kemerdekaan bagi masyarakat adalah merdeka dari segala hal, baik penindasan, penjajahan seperti pemerintah sekarang ini,” ujar Sumarno.
 
Sumarno menambahkan, warga yang menolak selama dua bulan terakhir tetap bertahan di bawah tenda, dekat akses jalan masuk menuju tapak pabrik PT Semen Indonesia, di wilayah hutan perbatasan Kabupaten Rembang dan Blora.

Dalam aksi ini, warga sempat diwarnai kekerasan aparat. Kesaksian warga menyebutkan salah satu praktik kekerasan adalah tindakan aparat melempar dua orang ibu peserta demonstran ke lubang galian hingga luka.
 
Sumarno menambahkan, di tengah kondisi itu, warga tetap memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-69 dengfan menggelar kegiatan doa bersama dan renungan.
 
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto menegaskan, pembangunan pabrik semen tetap dilanjutkan. Ia beralasan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) sudah beres. Kalau muncul berbagai kekhawatiran dari masyarakat, pihaknya mengklaim siap mengantisipasi.

Pembangunan pabrik semen, kata dia, untuk mencukupi kebutuhan semen nasional, sekaligus menghadapi ketatnya persaingan, di tengah perusahaan semen luar negeri yang terus bertambah.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending