Bagikan:

'Ceritakan Nasib Kelam Perantau ke Ibukota yang Gagal'

KBR, Jakarta - Jakarta diminta bekerjasama untuk menceritakan akibat kegagalan merantau di Ibukota dengan kabupaten asal perantau.

NUSANTARA

Jumat, 01 Agus 2014 17:39 WIB

'Ceritakan Nasib Kelam Perantau ke Ibukota yang Gagal'

jakarta, lebaran, mudik

KBR, Jakarta - Jakarta diminta bekerjasama untuk menceritakan akibat kegagalan merantau di Ibukota dengan kabupaten asal perantau.

Ketua Lembaga Demografi Universitas Indonesia Sonny Harry Budiutomo mengatakan, kabupaten itu di antaranya Kuningan di Jawa Barat dan Cilacap serta Banyumas di Jawa Tengah. Menurutnya, cerita buruk itu akan mengerem laju urbanisasi ke Ibukota.

"Pemerintah provinsi DKI atau kota-kota di Indonesia bekerjasama dengan daerah pengirim migran, misalnya kalau di Jakarta, beberapa banyak dari Cilacap dan Tegal. Kabupaten dan daerah pengirim migran, desa-desa tertentu yang menjadi kantong migran harusnya diberi informasi lengkap bahwa tidak semua berhasil," kata Sonny ketika dihubungi KBR, Jumat (1/8).

Sonny menambahkan, cerita sukses perantau merupakan magnet utama urbanisasi. Ia menambahkan, desa-desa asal perantau mesti mendapat dana alokasi desa lebih banyak. Ini untuk mempercepat perbaikan ekonomi di sana agar penduduknya tidak merantau.

Sementara itu, Operasi Bina Kependudukan pemerintah DKI Jakarta diminta dilakukan oleh petugas tanpa seragam. Sonny mengatakan, ini dilakukan untuk mengurangi kesan represif dari operasi itu. Sonny juga mengingatkan pemerintah DKI Jakarta yang tidak berhak mengusir paksa orang yang bermigrasi ke Jakarta.

"Artinya tidak dengan memaksa, memberi informasi ingin mengetahui apakah ada pendatang baru. Kemudian ingin mewawancara, tidak menggunakan seragam yang kadang memberi kesan represif," kata Sonny.

Sonny memperkirakan ada 68 ribu pendatang baru memasuki Jakarta pada arus balik tahun ini. Angka ini meningkat ketimbang tahun lalu yang hanya berjumlah 51 ribu. Sebagian besar pendatang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending