KBR68H, Jakarta - Warga Desa Ranto Sabon, Aceh Jaya, menyerahkan gading gajah Papa Genk ke Kepolisian dan BKSDA setempat. Papa Genk adalah gajah jantan yang mati mengenaskan dengan tengkorak dan belalai hancur pada bulan lalu.
Aktivis pecinta satwa di Aceh, Chik Rini mengatakan, warga mengaku sengaja membunuh Papa Genk dengan alasan tidak tahan dengan gangguan gajah jantan itu. Sementara, gadingnya sengaja diambil lantaran memiliki nilai jual.
"Tetapi waktu satu minggu sebelum penyerahan ada rapat difasilitasi Bupati Aceh Jaya dihadiri polisi dan minta mereka mematuhi hukum dan menyerahkan gading dan proses hukum akan tetap dilanjutkan. Tetapi mungkin dengan pendekatan persuasif sehingga pada Jumat sore ketika penyerahan gading, mereka didampingi bupati dan masyarakat setempat." kata Chik Rini kepada KBR68H.
Pertengahan Juli lalu, seekor gajah jantan bernama Papa Genk mati dengan gading yang hilang. Pembunuhan itu memicu aksi protes kalangan pecinta hewan.
Sementara itu, polisi Aceh telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus tersebut. Satu di antara pelaku adalah Kepala Desa Ranto Sabon, yang belum bisa ditangkap karena mendapat perlawanan warga, sementara empat lainnya hingga kini masih buron.
Editor: Antonius Eko
Warga Aceh Jaya Kembalikan Gading Gajah
Warga Desa Ranto Sabon, Aceh Jaya, menyerahkan gading gajah Papa Genk ke Kepolisian dan BKSDA setempat. Papa Genk adalah gajah jantan yang mati mengenaskan dengan tengkorak dan belalai hancur pada bulan lalu.

NUSANTARA
Senin, 05 Agus 2013 18:18 WIB


gajah, aceh, pembunuhan, gading
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai