KBR68H, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan sebanyak 40 persen warga Kota Banjar, Jawa Barat, menganggap wajar praktek money politic atau politik uang dalam Pilkada Banjar.
Direktur Eksekutif LSI, Toto Izul Fatah mengatakan, pendapat warga Banjar tersebut bisa dijadikan patokan pandangan masyarakat Indonesia secara nasional terhadap kegiatan politik uang. Bahkan kata Dia, persentase tersebut bisa meningkat tajam jika dilakukan secara merata di berbagai daerah Indonesia.
“Memang ada temuan yang tidak begitu mengagetkan ya. Karena ini bukan fenomena Banjar, tapi nasional. Di berbagai daerah kita melakukan survei. Kabupaten, Kota dan Provinsi itu ada temuan data dan fakta yang menyedihkan dari perspektif moral politik. Itu publik kita menganggap money politik itu wajar. Rata-rata dipersepsi sekitar 40-50 persen,” ujar Toto saat dihubungi KBR68H
Toto menambahkan realitas survei tersebut menguntungkan bagi calon pemimpin yang memiliki modal keuangan dalam jumlah besar.
Sementara itu, untuk responden survei tersebut, LSI melibatkan 440 responden warga Banjar pada akhir pertengahan Agustus lalu. Survei yang dilakukan LSI itu juga hanya memiliki tingkat kesalahan 4 persen.
Editor: Antonius Eko