Bagikan:

TNI AL: Kita akan Usir Aktivis Australia

NUSANTARA

Selasa, 20 Agus 2013 19:20 WIB

TNI AL: Kita akan Usir Aktivis Australia

TNI AL, Aktivis Australia, Papua

KBR68H, Jakarta - TNI Angkatan Laut menyatakan bakal menghadang kapal yang ditumpangi oleh para aktivis Australia yang ingin memasuki wilayah Papua.

Tindakan itu akan dilakukan menyusul penolakan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM karena mereka tidak mengantongi visa kunjungan.

Kepala TNI AL, Untung Suropati menyebutkan, TNI telah menyiapkan Kapal KR Mulga untuk mengusir aktivis yang menamakan diri Freedom Flotilla.

"Ya seperti Pengalaman kita waktu beberapa tahun lalu kita pernah melakukan melakukan pengusiran. Waktu itu kapal UC Tenga Expresso waktu ingat ngak kasus Timor Timor dahulu. kan pernah kita usir juga dan sama saja dengan Freedom Flotilla," kata Untung Suropati.

Rencananya kapal yang mengangkut 50 orang aktivis Australia ini akan sampai di Merauke pada awal September ini.

Amos Wainggai salah satu aktivis dari Australia mengaku tetap akan memasuki Papua. Para aktivis menjanjikan, kehadiran mereka di Papua tidak bermaksud untuk berkonflik dengan pemerintah Indonesia.

Desakan Penundaan


Sementara itu, Kaukus Papua di parlemen meminta aktivis Freedom FLotilla untuk menunda kedatangan mereka sampai mengantongi visa kunjungan ke Indonesia.

Ketua Kaukus Papua Paskalis Kossay mengatakan, Kaukus Papua tetap mengapresiasi aksi kemanusian yang dilakukan oleh puluhan aktivis tersebut. Namun aktivis Freedom FLotilla tak perlu khawatir mengenai tindakan represif pemerintah Indonesia terhadap masyarakat Papua. Kata dia, meski ada beberapa perilaku kekerasan, namun kondisi papua dalam keadaan stabil.

"Sebenarnya ini bagus, bahwa mereka harus lihat sendiri kondisi Papua itu seperti apa, apakah yang mereka dengan selama ini benar atau tidak, itu bagus. Untuk masuk ke sana harus mendapatkan visa, karena mereka harus memasuki wilayah rumah tangga orang lain," kata Paskalis saat dihubungi KBR68H.

Rencananya sekitar, 50 aktivis bergabung dalam rombongan yang bertujuan membawa misi perdamaian untuk Papua. Namun, Pemerintah Indonesia menolak kedatangan rombongan. Menkopolhukam Djoko Suyanto telah menginstruksikan TNI-AL dan TNI-AU melalui Panglima TNI untuk mengantisipasi kedatangan kapal Australia yang membawa sekelompok aktivis Australia dan Papua Barat. Mereka dikabarkan akan berlayar dari Cairns, Australia, Sabtu waktu setempat, ke Papua Barat, Indonesia.

Editor: Anto Sdiharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending