Bagikan:

Tahu-Tempe Pun Terkena Dampak Pelemahan Rupiah

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, berdampak pada sejumlah komoditas impor di dalam negeri. Salah satunya adalah kacang kedelai.

NUSANTARA

Selasa, 27 Agus 2013 19:13 WIB

Author

Suara Gratia

Tahu-Tempe Pun Terkena Dampak Pelemahan Rupiah

Tempe, Pelemahan Rupiah

KBR68H, Cirebon – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, berdampak pada sejumlah komoditas impor di dalam negeri. Salah satunya adalah kacang kedelai.

Bahan baku pembuat tahu dan tempe ini sudah mengalami kenaikan harga sejak beberapa waktu lalu. Ini membuat pengusaha dan penjual tahu dan tempe terkena imbasnya, mereka terpaksa menaikkan harga sebab kalau tidak usahanya terancam gulung tikar. Mereka mengaku, terpaksa menaikan harga karena melonjaknya harga kedelai.

Salah seorang pedagang tempe dan tahu di Pasar Kanoman Kota Cirebon, Yanto mengatakan, telah menaikkan harga tempe dan tahu di warungnya. Kenaikan ini sudah dilakukannya sejak tiga hari lalu, menyesuaikan harga kedelai yang terus meningkat.

“Saya sudah naikkan harga sudah tiga hari. Saya tidak bisa apa-apa, karena kan sekarang harga kedelai juga sudah naik,” jelas Yanto.  Saat ini, dia member harga tempe seukuran 40 cm menjadi Rp 7.000/buah dari sebelumnya Rp 6.000/buah. Sedangkan tempe daun sepanjang sekitar 15 cm, dia naikkan menjadi Rp 2.500/buah dari sebelumnya Rp 2.000/buah. Harga yang sama juga diberlakukan untuk produksi kedelai lainnya yakni tahu. Yanto menyebutkan, saat ini harga kedelai menjadi Rp 10.000/kg dari sebelumnya Rp 7.300/kg.

Dia mengaku, omzet penjualannya tidak terpengaruh terhadap kenaikan harga yang berlakukannya, karena ia sudah memiliki pelanggan tetap. Dia menambahkan, ada juga pembeli yang mempertanyakan kenaikan harga tempe dan tahu tersebut. Namun rata-rata akhirnya memahami situasi yang dihadapi. Dia berharap, harga kedelai segera kembali normal agar tidak kesulitan menentukan harga jual, sehingga pembeli pun tidak terbeban dengan kenaikkan harga tempe dan tahu. “Kalo tempe dan tahu itu kan makanan sehari-hari, kalau harganya tambah mahal saya juga susah jualnya,” keluh Yanto.

Selain harga kedelai yang naik, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat stok kacang kedelai di sejumlah distributor mengalami kekosongan. Salah satu pemilik gudang kacang kedelai, Ani mengaku sejak sepekan terakhir stok kacang kedelai hanya tingal beberapa karung saja.

“Sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, harga kacang kedelai naik,” jelas Ani. Ia berharap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika segera membaik. Sebab, situasi ini berdampak pada komoditas kedelai yang ia jual.

Sumber: Suara Gratia
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending