Strategi Pemda Bireun Hapus Salah Kaprah soal Dayah

KBR68H, Bireun - Guna memperkenalkan dayah (pesantren) sebagai pola pendidikan Islam kepada masyarakat, Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Bireuen, Aceh, akan menerbitkan tabloid yang mengupas tentang dayah.

Selama ini, masyarakat sangat keliru dengan menganggap dayah sebegai Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) atau balai pengajian.

Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Bireuen, Saifullah menjelaskan, sebanyak 300 santri dayah di Kabupaten Bireuen sudah dilatih ilmu jurnalistik. Para santri itu nantinya akan mengupas dan menulis seputar dayah kepada masyarakat  di tabloid yang rencananya akan terbit awal Januari 2014.

“Sebenarnya tabloid ini akan dikeluarkan oleh provinsi, akibat adanya kendala maka tabloid ini kita yang keluarkan. Nama tabloid yang terbit sebulan sekali itu yakni, Dayah Global News,” jelasnya.

Saifullah yang merupakan alumni Dayah Darul Istiqamah, Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang, Bireuen menuturkan,  dari 300 santri yang telah dibekali ilmu jurnalitik, diperkirakan hanya 40 santri saja yang sudah dapat menyerap ilmu jurnalitik.

“Selebihnya masih terkendala dengan IT, kalau ilmu IT tidak dikuasi maka untuk menulis sangat sulit. Karena tidak didukung dengan ilmu itu,” tukasnya.

Selain itu dia juga menjelaskan,  tabloid tersebut diedarkan kepada masyarakat, kantor pemerintahan, sekolah-sekolah di Bireuen secara gratis,

”Dengan adanya tabloid ini, maka masyarakat akan mengetahui apa itu dayah,” ungkap Saifullah.

Sementara jumlah dayah di Bireuen mencapai 75 dayah, dengan beberapa katagori. ”Ada 75 dayah dengan katagori A 5 dayah, katagori B 19, katagori C 36 dan katagori D 15 dayah. Kedepan kita hanya mengkatagorikan tiga dayah saja, yaitu A,B dan C,” pungkas Saifullah. (Zulhelmi)

Sumber: Getsu Bireun
Editor: Anto Sidharta