KBR68H, Jakarta – Sejumlah pengungsi letusan Gunung Rokatenda, NTT dan warga yang enggan dievakuasi mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Pasalnya persediaan masker mulai menipis dan semburan debu akibat aktifitas Gunung Rokatenda masih berlangsung. Penanggung Jawab Posko Pengungsian, Silfanus Tibao mengatakan, penggunaan masker bagi warga harus diganti maksimal 2 kali sehari. Saat ini sedang diupayakan penambahan masker tersebut.
“Mereka yang di wilayah kecamatan itu, tempat kejadian itu kita bantu juga dengan masker. Jadi memang kita masih kekurangan masker juga kita ini. Terus masker ini juga tidak bisa dipakai terus menerus, satu dua hari harus diganti karena debunya sangat banyak, jadi memang kita sangat membutuhkan lebih banyak untuk di lokasi kejadian. Waktu kejadian pertama masyarakat juga mulai keluhkan ISPA, dari Dinas Kesehatan masih mengambil tindakan dan langkah-langkah untuk memenuhi itu," ujarnya.
Penanggung Jawab Posko Pengungsian, Silfanus Tibao menambahkan, pemeriksaan kesehatan para pengungsi juga dilakukan secara rutin, terutama mereka yang berusia lanjut dan anak-anak. Selain ratusan pengungsi yang dirawat jalan, sebanyak tiga orang pengungsi harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Ketiganya menderita luka bakar di bagian kaki akibat terkena lahar panas Gunung Rokatenda yang meletus akhir pekan lalu.
Editor: Suryawijayanti
Stok Masker Menipis, Pengungsi Letusan Rokatenda Mulai Terserang ISPA
KBR68H, Jakarta

NUSANTARA
Rabu, 14 Agus 2013 08:23 WIB


rokatenda, ISPA, NTT
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai