Bagikan:

Setara: Mesjid Dikuasai Kelompok Ekstrim karena Kita Lengah

KBR68H, Jakarta- Gerakan masyarakat "merebut" kembali masjid yang dikuasai oleh kelompok garis keras menunjukkan warga mulai sadar akan bahaya intoleransi.

NUSANTARA

Kamis, 01 Agus 2013 16:11 WIB

Setara: Mesjid Dikuasai Kelompok Ekstrim karena Kita Lengah

setara, masjid darus islah, bsd tangerang. abu jibril

 KBR68H, Jakarta- Gerakan masyarakat "merebut" kembali masjid yang dikuasai oleh kelompok garis keras menunjukkan warga mulai sadar akan bahaya intoleransi. Hal itu diungkapkan Direktur Riset Setara Institute, Ismail Hasan menanggapi aksi puluhan warga RW06 Bumi Serpong Damai City (BSD City) Tangerang yang menggeruduk masjid Darul Islah. Warga menganggap pengurus masjid tersebut menyebarkan ajaran ekstrim. 

Menurut Ismail, selama ini warga terlalu longgar memberikan kesempatan kepada kelompok garis keras yang menyebarkan ajaran intoleran, bahkan dijadikan ajang pengkaderan gerakan terorisme. Akibatnya banyak masjid yang kemudian dikuasai oleh kelompok tersebut dan lebih leluasa menyebarkan pandangannya. Untuk itu, Ismail mendukung aksi yang dilakukan warga BSD tersebut, selama dilakukan dengan cara-cara yang jauh dari kekerasan.
 
"Ini adalah bentuk kesadaran, sama seperti saat masyarakat Kaltim dan Kendal menolak FPI yang membawa pesan-pesan tidak produktif, lalu melakukan perlawanan.Masyarakat harus waspada dengan pandangan yang intoleran, apalagi dalam beberapa kasus mengarah pada terorisme, dimana sejumlah masjid dilakukan tempat untuk kaderisasi, itu harus ditolak,"jelas Ismail.

Masjid Darul Islah terletak di kawasan BSD sektor 1 – 2 yang selama ini dikuasai kelompok garis keras (Abu Jibril). Selama ini warga gerah karena ceramah di masjid itu diisi penceramah-penceramah dari kelompok Abu Jibril yang khotbah-khotbahnya dinilai keras. Berdasarkan informasi, pengurus masjid yang sebagian adalah warga di situ sudah berafiliasi dengan kelompok Jibril.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending