KBR68H, Jakarta - Rektor IAIN Sunan Ampel, Surabaya, Abdul Ala mengakui rekonsiliasi warga Syiah Sampang, Madura sudah menyimpang dari tujuan awal. Sebelumnya, rekonsiliasi digelar guna mengembalikan warga Syiah ke kampung halamannya dengan alami tanpa pemaksaan.
Oleh sebab itu, dalam waktu dekat ia bakal kembali mengagendakan dialog dengan warga Syiah, bupati dan ulama di Sampang. Apalagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan pemulangan warga Syiah dilakukan secepatnya.
"Kemarin kan, ketika saya bertemu dengan Presiden SBY dalam pertemuan terbatas dan ulama Madura, muncul berita Presiden minta Desember selesai, tidak. Presiden memang minta agar kembali, tapi satu syaratnya harus aman. Kalau bisa, Oktober, atau sebelum Lebaran. Tolonglah bagaimana kita bagaimana menyelesaikan persoalan ini. Kita memang tidak bisa gerak cepat, agar tidak ada pemaksaan," ucap Abdul Ala kepada KBR68H.
Rekonsiliasi warga Syiah sudah berjalan sejak 24 Juli lalu. Namun hingga kini belum menemukan titik terang. Bahkan, bupati Sampang memaksa warga Syiah agar meninggalkan keyakinannya. Jika tidak, Kepolisian setempat tidak akan menjamin keselamatan warga Syiah.
Ironisnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi merestui tindakan Bupati Sampang tersebut dengan alasan agar warga Syiah bisa segera meninggalkan pengungsian di Rusun Argo, Sidoarjo.
Editor: Anto Sidharta
Rekonsiliasi Syiah Sampang Keluar dari Tujuan Awal
Rektor IAIN Sunan Ampel, Surabaya, Abdul Ala mengakui rekonsiliasi warga Syiah Sampang, Madura sudah menyimpang dari tujuan awal. Sebelumnya, rekonsiliasi digelar guna mengembalikan warga Syiah ke kampung halamannya dengan alami tanpa pemaksaan.

NUSANTARA
Kamis, 08 Agus 2013 19:12 WIB


Rekonsiliasi Syiah Sampang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai