KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia telah memeriksa lima saksi terkait ledakan bom di vihara Ekayana, Jakarta. Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Roonie F. Sompie mengatakan, saksi itu merupakan pihak yang keberadaannya dekat dengan lokasi ledakan.
Kata dia, hingga saat ini proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Densus 88 Antiteror masih berlanjut. Ia menambahkan, benda yang diduga bom itu berdaya ledak rendah.
"
Yang jelas sudah lima saksi yang sudah didengar keterangan. Kelimanya ini yang paling dekat dengan ledakan. Karena ada korban yang satu luka lecet di tangan, saat menuju toilet kena serpihan ledakan, yang kedua dan tiga, pendengaran agak terganggu. Namun selamas etelah diobat langsung pulang tanpa perawatan di rumah sakit,"ucap Ronnie di program Sarapan Pagi KBR68H.
Semalam, bom meledak sekitar pukul 19.00 WIB. Saat terjadi ledakan, di dalam vihara sedang berlangsung kebaktian. Tapi ledakan tak sampai masuk ke dalam bangunan dan hanya melukai jemaah.
Bom yang meledak di Vihara Ekayana diketahui berada di depan pintu sisi timur dan depan pintu sisi barat. Sementara, bom yang tak meledak, berada sekitar 20 meter dari bom di pintu sisi barat, persis di depan patung Buddha Sakyamuni.
Editor: Suryawijayanti