KBR68H, Jayapura- Kepolisian Papua membantah tudingan Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manusia (ELSHAM) Papua yang menyatakan bahwa polisi melakukan penahanan, penangkapan bahkan kekerasan terhadap warga sipil di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Juru bicara Polda Papua, I Gede Sumerta Jaya menuturkan pihaknya tidak benar melakukan kekerasan fisik saat pengamanan unjuk rasa mendukung Kantor OPM di Belanda yang dilakukan oleh warga setempat pada 15 Agustus lalu.
“Jadi ada isu bahwa mereka diperlakukan kasar, kemudian di perlakukan tidak manusiawi, tidak benar. Padahal pada saat mereka akan dipulangkan itu, itu dipanggil dari kelompok ataupun dari ketua dewan adat dan ada dari ELSHAM, ada menyaksikan,” ujarnya.
Sebelumnya ELSHAM menuding sejumlah Polwan dari Polres Fakfak melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah anak-anak dan ibu-ibu yang diamankan di polres setempat pada 15 Agustus lalu. ELSHAM meminta anggota polisi itu dipecat dari pekerjaannya. (Katharina Lita)
Editor: Anto Sidharta
Polisi Papua: Tidak Ada Kekerasan Sipil di Fakfak
Kepolisian Papua membantah tudingan Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manusia (ELSHAM) Papua yang menyatakan bahwa polisi melakukan penahanan, penangkapan bahkan kekerasan terhadap warga sipil di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

NUSANTARA
Jumat, 23 Agus 2013 15:29 WIB


Polisi Papua, Kekerasan Sipil, Fakfak
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai