Bagikan:

Pilkada di Papua, Polisi Antisipasi Sistem Noken

Polda Papua mengantisipasi sistem penggunaan noken dan manipulasi suara dalam pemilihan kepala daerah di tiga kabupaten yakni Kabupaten Mimika, Jayawijaya dan Biak yang akan dilaksanakan sekitar September-Oktober mendatang.

NUSANTARA

Kamis, 29 Agus 2013 15:59 WIB

Pilkada di Papua, Polisi Antisipasi Sistem Noken

Pilkada di Papua, Polisi, Sistem Noken

KBR68H, Jayapura- Polda Papua mengantisipasi sistem penggunaan noken dan manipulasi suara dalam pemilihan kepala daerah di tiga kabupaten yakni Kabupaten Mimika, Jayawijaya dan Biak yang akan dilaksanakan sekitar September-Oktober mendatang.

Noken adalah salah satu tradisi di masyarakat Papua yang dijadikan sistem dalam pemungutan suara. Sistem tersebut memberikan kepercayaan kepada kepala suku atau orang yang dituakan untuk memilih calon-calon anggota legislatif maupun kepala daerah dan negara.

Juru bicara Polda Papua, I Gede Sumerta Jaya menuturkan, pemilihan kepala daerah di Papua memang hanya tersisa tiga kabupaten tersebut. Pihaknya mengklaim telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pelaksanakan pemilukada setempat.

“Terutama terkait masalah penggunaan noken. Petunjuknya Bapak Kapolda supaya distrik-distrik mana atau TPS-TPS mana yang menggunakan noken supaya dijelaskan ataupun diputuskan di saat pertemuan dengan kandidat, KPU dan panwaslu itu, supaya nanti tidak terjadi komplain setelah penghitungan suara. Sama juga jangan memanipulasi data, karena anggota juga dibekali dengan blangko resmi dari KPU untuk data yang ada di TPS tersebut,” ungkapnya. 

Juru bicara Polda Papua, I Gede Sumerta Jaya menambahkan kerawanan dalam pemilihan kepala daerah itu masih ada. Ini yang membuat pihaknya menggeser pasukan Brimob dari Jayapura dalam rangka penebalan pasukan untuk pemilukada di tiga kabupaten itu. Pergeseran tersebut akan dilakukan pada H-3 sebelum dilakukan pencoblosan. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending