Bagikan:

Peringatan Damai Aceh Tanpa Bendera Bulan Bintang

Pemerintah Provinsi Aceh memastikan tidak akan ada pengibaran bendera bulan bintang pada saat hari peringatan perjanjian damai GAM - RI di Helsinki 15 Agustus nanti.

NUSANTARA

Rabu, 14 Agus 2013 20:40 WIB

Peringatan Damai Aceh Tanpa Bendera Bulan Bintang

hari perdamaian, aceh

KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi Aceh memastikan tidak akan ada pengibaran bendera bulan bintang pada saat hari peringatan perjanjian damai GAM - RI di Helsinki 15 Agustus nanti. 


Peringatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Republik Indonesia itu akan dipusatkan Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. 


Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Aceh Iskandar Gani mengatakan, pembicaraan qanun mengenai bendera dan lambang Aceh akan dilanjutkan lepas hari peringatan damai hingga 15 Oktober mendatang. 


"Itu tak ada perintah pengibaran. Karena besok kita tak bicara bendera pak. Kita hanya bicara soal cooling down saja, masalah menjaga perdamaian Aceh. Lepas peringatan masih akan ada beberapa hal lagi yang akan dibicarakan," jelas Iskandar Gani kepada KBR68H. 


Asisten I Setda Pemprov Aceh Iskandar Gani menambahkan, selain soal bendera, DPRA, Pemprov Aceh dan Pemerintah Pusat juga akan membahas capaian butir perjanjian damai di Helsinki. Seperti soal penguasaan pengelolaan blok minyak dan gas bumi, termasuk perhitungan bagi hasilnya. 


Peringatan perdamaian GAM - Republik Indonesia akan berlangsung di Mesjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh Kamis 15 Agustus 2013. Kegiatan akan diisi dengan dzikir atau doa bersama. 


Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sempat berencana untuk Klik mengibarkan bendera bulan-bintang. Tapi Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melarang pengibaran bendera Aceh hingga revisi dan evaluasi Qanun tentang Lambang dan Bendera Aceh kelar. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending