KBR68H, Jakarta- Pengamat Terorisme, Noor Huda Ismail menilai, bom yang meledak di wihara Ekayana mudah dibuat, dan saat ini menjadi tren di kalangan teroris. Noor Huda Ismail mengatakan, bom semacam ini sebelumnya pernah dibuat oleh jaringan teroris Atok di Klaten, dan terduga teroris Eko di Tulungagung. Kata dia, bom ini dikenal juga dengan sebutan bom kue tart.
"Pernah dilakukan oleh orang yang namanya Atok, kelompok Atok, jaringan Atok yang ada di Klaten itu, Atok yang seorang tukang parkir. Dulu membuat bom-bom dengan model gas seperti ini, kan cuma tiga kilo. Oleh jaringan kelompok ini biasanya bom itu disebut bom kue tart. Namanya kue tart, karena mereka itu gampang dibikin tiga kilo, terus kemudian sederhana, dan bisa dijadikan kado dalam tanda petik sasaran targetnya itu, "terang Noor Huda Ismail kepada KBR68H, Senin (05/8).
Semalam sebuah bom meledak di Vihara Ekayana, Jakarta Barat. Sementara satu bom lainnya yang diletakkan di depan patung budha Sakyamuni gagal meledak. Kedua bom tersebut dikemas dalam paket dan kemudian dimasukkan dalam kantong plastik berwarna hijau dan kuning.
Tim Penjinak Bom dari Gegana Polda Jakarta saat ini tengah meneliti paket bom berbungkus plastik kuning yang gagal meledak tersebut. Paket bom yang gagal meledak tersebut berisi telepon genggam, serpihan besi, kabel dan baterai. Pascakejadian, polisi masih bersiaga di lokasi dan telah memeriksa lima orang saksi yang diduga mengetahui proses kejadian.
Editor: Suryawijayanti
Pengamat: Ledakan di Wihara Ekayana Akibat Bom Kue Tart
KBR68H, Jakarta- Pengamat Terorisme, Noor Huda Ismail menilai, bom yang meledak di wihara Ekayana mudah dibuat, dan saat ini menjadi tren di kalangan teroris.

NUSANTARA
Senin, 05 Agus 2013 14:28 WIB


bom, kue tart, wihara ekayana, terorisme
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai