KBR68H, Jakarta - Kelompok yang menolak keberadaan lurah Lenteng Agung mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak jika permintaannya tidak dikabulkan Pemprov DKI.
Juru bicara massa Muhammad Rusli Hamzah mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan keinginannya untuk mengganti lurah Susan Jasmine Zulkifli kepada Pemprov. Rusli beralasan, sejak kepemimpinan Susan kegiatan keagamaan tidak optimal.
"Karena dari kebudayaan sebelumnya setiap bulan Ramadhan kedekatan Lurah dengan masyarakat itu sangat kental. Ada Tarling atau taraweh keliling. Ada santunan karena kan itu bulan suci. Tapi setelah ada beliau ini semua gagal total. (Kata bu Lurah sudah diwakilkan?) iya tapi kan tidak bisa dipungkiri yang harus dekat dengan masyarakat itu pemimpin," kata Muhammad Rusli.
Sementara, Camat Jagakarsa Asril Rizal mangaku akan mendekati warga Kelurahan Lenteng Agung untuk meredakan aksi penolakan Lurah Susan Jasmine Zulkifli.
Asril mengklaim telah beberapa kali menyosialisasikan kepada warga Lenteng Agung perihal penempatan lurah Susan. Pihaknya, kata Asril, akan meneruskan aspirasi warga kepada wali kota Jakarta Selatan bila warga ngotot melengserkan Lurah Susan.
"Mereka sudah meyampaikan aspirasi. Saya kan punya atasan wali kota akan saya sampaikan. (pelayanan tetap ya pak?) oh iya tetap. kalau himbauan dari saya warga boleh punya aspirasi tapi laksanakan aspirasi itu dengan bijaksana, dengan damai tanpa ada kegiatan yang lain-lain," kata Asril Rizal kepada wartawan di kantor Lurah Lenteng Agung.
Lurah Susan Jasmine adalah bekas kepala Seksi Sarana dan Prasarana Kelurahan Senen. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI I Made Karmayoga mengatakan, dalam lelang jabatan terbuka, hasil seleksi Susan Jasmine Zulkifli memuaskan dan mengantarkannya menjadi Lurah Lenteng Agung.
Namun, sejak bertugas Lurah Susan malah ditolak massa yang mengatasnamakan warga Lenteng Agung. Mereka menolak karena Lurah Susan berbeda agama dengan mayoritas warga di sana.
Editor: Antonius Eko