KBR68H,Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan menanggapi permintaan warga Kelurahan Lenteng Agung yang menolak lurahnya karena beragama minoritas.
Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, perbedaan agama tidak dapat dijadikan patokan dalam memilih pemimpin. Pemerintah DKI hanya akan menanggapi warga bila berhubungan dengan pelayanan yang diberikan lurah-lurah di Jakarta.
“Saya kira, Kita tidak menangani ditolak karena agama berbeda. Nanti lama-lama ditolak gara-gara Syiah kan repot. Jadi tidak bisa ditolak karena agama tidak ada urusan. Kalau dia mencuri dan tidak mau melayani itu baru masalah. Kalau ada yang kumpulkan KTP tolak saya juga banyak. Saya di DKI jadi ini hanya 52,7 persen. Berarti ada 40 persen lebih orang tidak mau jadi Wagub. Ya tidak ada urusan. Kita hanya taat ke konstitusi,” ujar Basuki di kantornya
Awal pekan ini sejumlah warga Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, menolak penugasan Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung. Mereka beralasan tidak mau dipimpin orang yang beragama minoritas. Warga mengklaim telah mengumpulkan ribuan salinan KTP sebagai bukti dukungan pemberhentian lurah di wilayah mereka.
Editor: Antonius Eko