KBR68H,Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur membantah telah mengintimidasi Pengungsi Syiah, Sampang dalam proses rekonsiliasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang Putut Budi Santoso, mengatakan permintaan tobat kepada Pengungsi Syiah Sampang bertujuan untuk menjaga keamanan mereka. Ia mengklaim, cara tersebut sudah sesuai dengan permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur Jawa Timur.
"Saya luruskan, dari awal kita tidak pernah menyebut Syiah. Tapi itu adalah aliran sesat. Selama ini kita bicara dengan para ulama beliau-beliau bisa kembali pada khitohnya. Tidak ada intimidasi, itu semuanya disarankan termasuk proses rekonsiliasi. Diberikan pelajaran dan pemahaman sebenarnya. Kalau diintimidasi kan diancam-ancam," ujar Putut kepada KBR68H,Jumat(9/8/2013)
Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang, Putut Budi Santoso menambahkan saat ini sudah ada 35 keluarga yang kembali ke kampung halamannya setelah menandatangani surat perjanjian tobat.
Menurutnya, pihaknya akan terus menggunakan cara tersebut untuk memulangkan keluarga pengungsi Syiah Sampang lainnya sebagai syarat pemulangan mereka. Mereka yang bertobat ini kemudian menjadi islam seperti yang dimaui oleh Pemerintah Kabupaten.
Editor: Antonius Eko