KBR68H, Denpasar - Lembaga Konservasi Internasional memastikan rencana reklamasi Teluk Benoa Bali seluas 838 hektar akan memperparah bencana banjir rob di wilayah Bali Selatan. Banjir itu terjadi akibat limpahan air balik dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Benoa. Direktur Eksekutif Lembaga Konservasi Internasional Ketut Sarjana Putra menyatakan, dalam kondisi normal jumlah air yang mengalir dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Benoa mencapai 75 juta kubik perdetik. Jika Teluk Benoa direklamasi maka air buangan sungai tersebut akan menggenangi daerah-daerah rendah.
“Karena sudah dibendung akhirnya dia akan mengalir ke wilayah darat mengisi dataran yang lebih rendah di daratan itu namanya air rob. Itu dalam situasi yang sangat rata-rata, belum dalam situasi anomali” kata Ketut Sarjana Putra.
Ketut Sarjana Putra menambahkan, daerah yang paling rawan terhadap air rob akibat reklamasi Teluk Benoa adalah Sanur Kauh, Sidakarya, Bandara Ngurah Rai dan daerah lainnya yang ketinggiannya kurang dari 2 meter dari permukaan laut.
Editor: Fuad Bakhtiar