KBR68H, Jayapura – Minimnya stok bawang merah di Papua dalam beberapa hari ini membuat harga bawang melonjak.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Papua, Ellia Loupatty menegaskan, naiknya harga bawang merah di Papua disebabkan dua hal yakni produksi lokalnya yang terbatas dan pasokan dari luar Papua yang juga terbatas.
Menurutnya, berdasarkan hasil pantauan di sejumlah pasar tradisional dan supermarket yang ada di Kota Jayapura, komoditas bawang merah di pasaran cukup langka. Harganyapun mencapai Rp 130 ribu per kilogram atau naik hingga empat kali lipat dari harga biasanya yakni Rp 30 ribu perkilogram.
“Produksi bawang merah lokal kita sangat terbatas, yang kedua kiriman dari luar Papua juga terbatas karena kondisi yang ada. Itulah yang berakibat misalnya harga bawang merah cukup dan Indonesia rata rata memang bawang merah diatas Rp 90 ribu ke atas,” tutur Elia.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Papua, Ellia Loupatty berharap, para pedagang tidak menaikkan harga yang terlalu mahal. Sehingga tidak menyulitkan masyarakat yang membeli. Terutama masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Ditanya soal alasan tidak digunakannya lahan pertanian yang cukup luas di Papua untuk memproduksi bawang merah, Elia mengaku kondisi lahan pertanian di Papua berbeda-beda di setiap wilayah. Ada beberapa daerah yang memang memproduksi bawang merah, namun tidak bisa bertahan lama. Sebab curah hujan yang tidak menentu kerap membuat gagal panen. (Andi Iriani)
Editor: Anto Sidharta
Lagi, Krisis Bawang Merah Terjadi di Papua
Minimnya stok bawang merah di Papua dalam beberapa hari ini membuat harga bawang melonjak.

NUSANTARA
Rabu, 28 Agus 2013 13:54 WIB

Krisis Bawang Merah, Papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai