Bagikan:

KPU Papua Klaim Bisa Laksanakan Pemilu 2014

KBR68H, Jayapura- KPU Papua mengakui ada keterlambatan dalam pendataan daftar pemilih sementara (DPS) untuk pemilihan umum 2014 mendatang.

NUSANTARA

Rabu, 21 Agus 2013 13:19 WIB

KPU Papua Klaim Bisa Laksanakan Pemilu 2014

kpu papua, bisa laksanakan, pemilu 2014

KBR68H, Jayapura- KPU Papua mengakui ada keterlambatan dalam pendataan daftar pemilih sementara (DPS) untuk pemilihan umum 2014 mendatang.

Ketua KPU Papua, Adam Arisoy menuturkan keterlambatan ini dikarenakan 25 dari 29 KPU di kabupaten masih mengalami kekosongan, akibat pergantian para anggotanya. Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan DPS dari KPU kabupaten  yang belum memiliki komisioner, untuk dikelola di KPU provinsi.

Kendala lain yang dialami dalam pendataan DPS adalah belum tersedia jaringan internet di kabupaten tersebut. Namun pihaknya yakin pemilu 2014 dapat dilaksanakan di Papua.

 “Sangat tidak siap karena disaat 25 kabupaten itu KPUnya demisioner, sedangkan itu berada pada tahapan DPS, nah soalnya disitu. Sekarang kita lagi panggil mereka, untuk semua input masalah data DPS, sekarang kita kumpul di provinsi. Memang terlambat, tapi sekarang kami sudah sekitar 10 kabupaten yang sudah masuk di KPU RI, yang sisa yang kami panggi semua,” jelas.

Sebelumnya penelitian Lembaga Penelitian Pendidikan penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menyebutkan 80 persen desa di Papua tidak menyerahkan DPS, karena belum  terbentuk petugas pendaftaran pemilih.

Akibatnya, lembaga ini khawatir Papua sulit melaksanakan pemilu 2014 mendatang. LP3ES melakukan penelitian tentang monitoring daftar pemilihan pemilu 2014 di Papua sejak  11-22 Juli  di  39 kecamatan dan 117 desa serta mewawancarai 936 pemilih. (Katharina Lita)

Sumber: Radio Swara Nusa Bangsa

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending