KBR68H, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Maluku, kembali menemukan seorang korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu, Selasa lalu. Total jumlah korban tewas menjadi 11 orang.
Kepala BPBD Kota Ambon, Broery Cokro mengatakan, korban tewas terdiri dari perempuan, lelaki, dan anak-anak. Sementara empat warga lain yang hilang hingga kini masih dalam pencarian tim tanggap darurat.
"Korban sudah diketemukan itu 11 orang. Sedangkan informasi yang hilang itu empat orang. Hilang itu dalam arti kita belum tahu apakah tertimpa longsoran. Tapi hilang dalam arti laporan dari keluarga, bahwa mereka-mereka ini tidak pulang kembali ke pulang rumah. Ya, masih dicari, dalam arti begini, jadi hilangnya itu bukan seperti ada longsoran dia tertimbun, terus dicari di tempat tersebut, tidak. Hilang karena laporan keluarga, dia tidak kembali ke rumah. Jadi, entah ini hilangnya kena musibah di mana?" tutur Broery kepada KBR68H, Kamis (1/8).
Kepala BPBD Kota Ambon, Broery Cokro menambahkan 10 korban tewas tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Sirimau dan seorang lainnya warga Kecamatan Sangihe.
Banjir dan longsor melanda kota Ambon, Selasa (30/7). Bencana itu diduga akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu selama dua hari berturut-turut. Akibatnya, 50-an rumah rusak berat, beberapa jalan putus, dan sekitar 7200-an lebih warga mengungsi.
Editor: Antonius Eko
Korban Tewas Banjir Ambon Bertambah Satu Orang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Maluku, kembali menemukan seorang korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu, Selasa lalu. Total jumlah korban tewas menjadi 11 orang.

NUSANTARA
Kamis, 01 Agus 2013 14:39 WIB


banjir, bpbd, ambon, maluku
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai