KBR68H, Jakarta – Satu hari menjelang Lebaran, jalanan di ibu kota Jakarta sudah lengang. Tidak ada lagi kemacetan yang biasa mewarnai sejumlah jalan utama. Tradisi mudik Lebaran membuat Jakarta ditinggalkan oleh sebagian besar warganya.
Jasa cuci mobil yang biasanya ramai oleh pelanggan juga sudah banyak yang tutup. Di jalan Alu-alu raya, Rawamangun, Jakarta Timur contohnya. Dari empat tempat cuci mobil yang ada, hanya ada dua yang masih tetap buka. Salah satunya adalah tempat pencucian mobil “Gaul”.
Tempat cuci mobil yang buka 24 jam ini tidak bisa lagi menampung mobil yang ingin dicuci. Delapan spot yang digunakan untuk mencuci mobil sudah penuh terisi sejak pagi hingga sore hari tadi. Akibatnya, antrian mobil mengular hingga di pinggir jalan. Pukul 15.30 WIB tadi, ada sekitar 15 mobil yang antri di bahu jalan, termasuk KBR68H.
Setelah menunggu sekitar 1 jam, akhirnya KBR68H bisa juga mendapatkan tempat untuk cuci mobil. Jasa cuci mobil ini hanya menyisakan 8 karyawan selama libur Lebaran. Delapan orang inilah yang sejak pagi tadi nonstop melayani pelanggan yang ingin mobilnya kinclong.
“Biasanya satu mobil dicuci oleh dua orang, sekarang satu orang terpaksa memegang satu mobil. Karena sebagian petugas cuci mobil mudik. Kami juga tidak menerima cuci motor karena sudah tidak ada lagi tempat, habis dipakai oleh mobil,”kata Yanto, salah satu petugas cuci mobil yang sore tadi terpaksa bertugas sebagai kasir pengganti.
Pada hari biasa, tempat cuci mobil Gaul biasanya didatangi 80-100 pelanggan per hari. Jumlah itu melonjak pada masa-masa menjelang libur Lebaran. Hari ini saja, kata Yanto, sudah ada 80-an mobil yang sudah dilayani. Padahal, tempat cuci mobil itu baru buka selama 8 jam.
“Pagi tadi kami baru buka pukul 8 karena petugas cuci mobil banyak yang kelelahan. Sejak dibuka, mobil tidak ada hentinya keluar masuk. Bahkan, ada yag rela antri berjam-jam karena memang tidak ada lagi tempat cuci mobil yang buka,”ungkap Yanto.
Di seberang tempat cuci mobil “Gaul” sebenanya masih ada tempat cuci mobil lagi yagn tetap buka. Namun, tempat cuci mobil itu hanya bisa menampung empat mobil dan antriannya pun tidak kalah panjang. Kelelahan sudah tentu menghinggapi para petugas cuci mobil “Gaul”.
“Yah mereka terkadang hanya bisa istirahat dengan menghisap sebatang rokok. Setelah itu kembali bekerja. Mau gimana lagi, karena pemilik meminta agar tempat cuci mobil tetap buka selama libur Lebaran, jadi tidak semuanya dapat izin mudik,”ungkapnya.
Keletihan para petugas cuci mobil itu setidaknya sepadan dengan upah yang mereka terima. Dari setiap satu mobil yang dicuci, mereka menerima Rp 5.000. Jumlah itu belum termasuk tip yang diberikan oleh pemilik mobil. Pada hari biasa, uang Rp 5.000 itu biasanya masih dibagi dua karena satu mobil ditangani oleh dua petugas.
Dengan banyaknya pelanggan selama libur Lebaran, tarif untuk cuci mobil juga dinaikkan sebesar 50 persen. Sejak tanggal 5 Agustus hingga 20 Agustus, biaya cuci mobil yang tadinya Rp 20.000 naik menjadi Rp 30.000 sedangkan untuk motor naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000.
Pemasukan tentu ikut melonjak. Apabila jumlah mobil yang dicuci pada hari biasa sekitar 80-100 mobil, selama libur Lebaran jumlah itu naik menjadi 100-120 mobil per hari. Dengan tarif Rp 30.000 per mobil, maka omset tempat cuci mobil itu mencapai Rp 3,6 juta per hari.Pada hari biasa, omset hanya berkisar Rp 1,6 juta – Rp 2 juta.
Pada hari Lebaran besok, tempat cuci mobil “Gaul” juga tetap buka, meski tidak 24 jam.
“Besok kami akan buka mulai pukul 2 siang, kami yakin para pemilik mobil pasti akan tetap mencari jasa pencucian mobil pada hari Lebaran,”tutupnya.
Ketika Jasa Cuci Mobil Kebanjiran Pelanggan
KBR68H, Jakarta

NUSANTARA
Rabu, 07 Agus 2013 21:06 WIB


jasa cuci mobil, kebanjiran pelanggan, alu-alu, rawamangun
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai