Bagikan:

Kerusuhan Narapidana Kembali Berulang di Sumatera Utara

Sejumlah narapidana membuat kerusuhan dan membakar sejumlah ruangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A di Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

NUSANTARA

Minggu, 18 Agus 2013 20:52 WIB

Kerusuhan Narapidana Kembali Berulang di Sumatera Utara

Kerusuhan Narapidana, Sumatera Utara, Labuhan Ruku

KBR68H, Jakarta - Sejumlah narapidana membuat kerusuhan dan membakar sejumlah ruangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A di Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Krisbanu mengatakan, pemicu kerusuhan tersebut masih diselidiki. Kata dia api sudah mulai reda dan situasi berangsur membaik.

"Iya betul (terjadi kebakaran di lapas). Dibakar ya. Kenapanya belum tahu persis. Tapi yang jelas ruang empat LP dan ruang registrasi yang dibakar. Api sudah mulai mereda, bantuan pengamanan dari polisi juga sudah ada," jelasnya saat dihubungi KBR68H, Minggu (18/8)

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Krisbanu menambahkan, petugas Kepolisian saat ini sudah berada di area penjara untuk mengantisipasi narapidana yang melarikan diri. Kata dia, akibat kebakaran ini tembok samping lapas rusak.

Kerusuhan di penjara di Sumatera Utara sebelumnya juga terjadi di LP Tanjung Gusta Medan, Juli (12/7). Kerusuhan ini berujung pada pembakaran kantor lapas. Kerusuhan dipicu karena air dan listrik yang padam. Selain itu, dugaan penolakan peraturan pemerintah soal remisi.

Napi Kabur

Sejumlah narapidana melarikan diri saat terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Meski begitu, Bambang Krisbanu, belum bisa menentukan jumlah narapidana yang melarikan diri. Kata dia, pihak pengamanan lapas bersama Polisi saat ini memfokuskan diri untuk menjaga area lapas, agar jumlah narapidana yang kabur tidak bertambah.

"Ada (narapidana melarikan diri), Tapi jumlahnya belum tahu persis. Soalnya menghitungnya kan susah kalau dalam keadaan seperti itu. Ada yang melarikan diri tapi tidak sebanyak seperti yang di Tanjung Gusta. Kapasitas lapas itu 250, diisi pada saat tadi sore itu sekitar 830-an," jelas Bambang.

Ia  menambahkan, salah satu penyebab kerusuhan adalah jumlah napi yang melebihi kapasitas lapas.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending