Bagikan:

Kepolisian Jakarta: Kami Diteror Orang Bersenjata Api

Kepolisian Jakarta menduga maraknya sejumlah insiden penembakkan yang menimpa polisi belakangan ini murni aksi teror terhadap korp kepolisian.

NUSANTARA

Selasa, 13 Agus 2013 19:24 WIB

Kepolisian Jakarta: Kami Diteror Orang Bersenjata Api

polisi, penembakan, Rikwanto

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Jakarta menduga maraknya sejumlah insiden penembakkan yang menimpa polisi belakangan ini murni aksi teror terhadap korp kepolisian. 


Juru Bicara Kepolisian Jakarta Rikwanto mengatakan, teror terakhir terjadi Selasa (13/8) pagi, saat rumah salah satu anggotanya, Tulam ditembak orang yang tak dikenal. Meski telah memiliki dugaan, namun kepolisian masih terus menyelidiki motif sebenarnya di balik insiden tersebut.


“Sekitar jam 6:15 seseorang byang tidak diketahui siapa, menembak kaca depan rumah. Pecah, dilihat keluar, tidak ada siapa-siapa. Menggunakan air softgun. Ini lagi diadakan olah TKP. Jadi memang yang disasarkan anggota polisi. Tukang dagangkan nilainya mungkin kurang ya. Tapi kalau yang diteror polisi ada nilainya,” ujar Rikwanto.


Juru Bicara Kepolisian Jakarta Rikhwanto menambahkan, penembakkan rumah Tulam tadi pagi belum bisa dikaitkan dengan penembakkan dua polisi sebelumnya. 


Pada Rabu, 7 Agustus lalu, anggota Kepolisian Jakarta Selatan Dwiatno, juga ditembak hingga tewas di kawasan Ciputat Tangerang. Lalu akhir bulan lalu, anggota Kepolisian Jakarta Pusat Patah Saktiyono juga ditembak di kawasan serupa. Untuk mencegah teror lanjutan, Kepolisian berencana merazia atau menyisir seluruh senjata api di seluruh Indonesia.


Sementara itu, kriminolog dari Univeristas Indonesia, Iqrak Sulihin menyarankan agar kepolisian juga merazia senjata api legal. Kata dia, senjata api legal yang beredar di masyarakat perlu kembali dievaluasi tentang status kepemilikan dan penggunaannya. Kepolisian perlu memastikan senjata api tersebut masih dipegang oleh pemiliknya dan tidak disalahgunakan.


"Kalau kita bicara persoalan senjata api di Indonesia. Yang pertama itu kontrol terhadap yang legal, seberapa banyak senjata itu, berada di tangan orang-orang yang berhak, sesuai prosedur izin. Apakah ada penyalahgunaan dan seterusnya. Ini jadi satu persoalan. Jadi kalau kita bertanya kepada polisi, apa yang jadi perhatian? Ya, bukan hanya yang ilegal. Tapi juga kontrol terhadap senjata berizin itu yang perlu juga menjadi perhatian," kata Iqrak Sulihin kepada KBR68H.


Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Oegroseno mengatakan peredaran senjata api ilegal di Indonesia sudah dalam level mengkhawatirkan. Kepolisian akan gencar merazia senjata api di seluruh Indonesia, termasuk jual-beli di dunia maya. Langkah ini diambil menyusul penembakan terhadap dua anggota polisi oleh orang tak dikenal.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending