Bagikan:

Keluarga Andri Wahono: Tidak Mungkin Dia Teroris

Keluarga terduga teroris, asal Dusun Gandu, Desa Gamping, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur meyakini Andri Wahono (21) yang ditangkap di Bekasi Selasa malam (20/8), tidak terlibat dalam aksi terorisme seperti yang dituduhkan.

NUSANTARA

Rabu, 21 Agus 2013 21:58 WIB

Keluarga Andri Wahono: Tidak Mungkin Dia Teroris

Keluarga Andri Wahono, Teroris

KBR68H, Trenggalek - Keluarga terduga teroris, asal Dusun Gandu, Desa Gamping, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur meyakini Andri Wahono (21) yang ditangkap di Bekasi Selasa malam (20/8), tidak terlibat dalam aksi terorisme seperti yang dituduhkan.

Kakak kandung Andri, Purwito saat ditemui di rumahnya mengaku, selama ini, keseharian Andri layaknya seperti pemuda-pemuda lain di desanya. Menurutnya, adik kandungnya tersebut juga tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan garis keras maupun organisasi yang dinilai menyimpang. Ia hanya aktif sebagai anggota pramuka. Kata dia, selama ini Andri tidak juga menujukkan tingkah laku maupun aktifitas yang mencurigakan dan mengarah pada terorisme.

"Kami merasa sedih, karena tidak menyangka ada masalah seperti ini. harapannya segera dikeluarkan, tidak mungkin kalau (dia) punya masalah (terorisme) seperti ini," katanya.

Terkait penangkapan tersebut, Purwito berharap kepolisian segera melepaskan dan membebaskan Andri Wahono dari segala tuduhan terorisme. Lanjut dia, selama tujuh bulan terakhir adiknya bekerja di bagian administrasi di salah satu dealer mobil di Bekasi, Jawa Barat.

Sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap sejumlah terduga teroris di salah satu percetakan di Bekasi, Jawa barat. Salah satu terduga teroris tersebut adalah Andri Wahono warga Dusun Gandu Desa Gamping Kecamatan Suruh Trenggalek.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending