Bagikan:

Kecelakaan di Kudus Dipicu Kelalaian Pengendara

Selama Operasi Ketupat yang berlangsung hingga hari ini (Senin, 12/8), kepolisian Kudus, Jawa Tengah, mencatat terjadi 21 kecelakaan lalu lintas dan menyebabkan dua orang tewas.

NUSANTARA

Senin, 12 Agus 2013 17:10 WIB

Author

Ahmad Rodly

Kecelakaan di Kudus Dipicu Kelalaian Pengendara

mudik, lebaran, tewas, kecelakaan, kudus

KBR68H, Kudus - Selama Operasi Ketupat yang berlangsung hingga hari ini (Senin, 12/8), kepolisian Kudus, Jawa Tengah, mencatat terjadi 21 kecelakaan lalu lintas dan menyebabkan dua orang tewas. 


Kanit Lakalantas Polres Kudus Bambang Sutaryo mengatakan kejadian terbanyak melibatkan kendaraan bermotor roda dua. Kecelakaan terjadi karena makin bertambahnya volume kendaraan bermotor yang melintas saat mudik lebaran. 


Selain itu, faktor penerangan jalan yang minim juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, Namun penyebab utamanya adalah karena pengendara yang kurang hati-hati.


“Ini data selama operasi kemarin, ada 18 ditambah 3 sehingga jumlahnya ada 21 kecelakaan. Meninggal dunia dua dan luka berat ada dua orang, luka ringan 22 orang kerugiannya Rp.20.500.000. Lokasi yang jalur Pantura rata-rata dalam kota Kudus-Pati, yang dalam kota semalam ada dua orang meninggal dan dua orang luka berat,” papar Bambang. 


Bambang Sutaryo menambahkan secara umum kejadian kecelakaan lalu lintas di Kudus mengalami sedikit penurunan. Pada Semester II 2012 Jumlah Kecelakaan sebanyak 317, sedangkan Semester I 2013 tercatat 306. Korban Meninggal juga mengalami penurunan dari 33 pada semester II 2012, menjadi 20 Korban meninggal pada semester I Tahun 2013.


Sementara itu korban luka Berat meningkat dari lima menjadi delapan orang, Begitu juga korban Luka Ringan meningkat dari 383 orang pada semester II 2012, menjadi 401 orang pada semester I 2013. Kerugian Material juga meningkat dari Rp 144,2 juta menjadi Rp 224,7 juta.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending