Bagikan:

Habis Ziarah,

Membludaknya ribuan warga di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlibur sambil berziarah di Makam dan Taman Loang Baloq menyisakan satu permasalahan, yakni sampah. Kesadaran masyarakat pengunjung yang masih kurang untuk membuang sampah di tempa

NUSANTARA

Senin, 12 Agus 2013 15:28 WIB

Habis Ziarah,

Ziarah, Sampah, NTB

KBR68H, Mataram - Membludaknya ribuan warga di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berlibur sambil berziarah di Makam dan Taman Loang Baloq menyisakan satu permasalahan, yakni sampah. Kesadaran masyarakat pengunjung yang masih kurang untuk membuang sampah di tempatnya menjadi salah satu pemicunya. Hasilnya, sampah terlihat membanjiri Makam dan Taman Loang Baloq, meski petugas kebersihan berjibaku menjaganya.

Pengunjung atau peziarah membuang sampah tidak ditempatnya. Pengunjung yang membawa makanan dan minuman dari rumahnya ataupun membeli di Pedagang Kaki Lima (PKL), kurang memperhatikan masalah sampahnya setelah makan dan minum.

Tong sampah yang disediakan terlihat juga masih minim, sehingga tidak bisa menampung volume sampah dari pengunjung. Terlebih keberadaan para PKL di pinggir jalan yang terlihat sudah sembrawut, karena tidak tertata dengan baik. Apalagi dengan kondisi parkir di pinggir jalan yang hampir menggunakan setengah badan jalan, karena banyaknya pengunjung yang datang.

Di Makam Loang Baloq, terdapat 3 buah makam yang dikeramatkan. Makam tersebut satu diantaranya berada di dalam lubang besar yang terbentuk dari akar-akar pohon beringin, satu lainnya di lubang sisi lain, dan satu lainnya lagi disamping pohon beringin. Makam yang berada di lubang persis di bagian bawah pohon beringin adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak.

Di lubang bagian samping, terdapat makam Anak Yatim dan di bagian luar masih disamping pohon beringin terdapat makam Datuk Laut. Satu kebiasaan masyarakat Lombok setiap berkunjung ke tempat ini, yakni mengikat akar pohon beringin yang ada di sekitar makam. Harapannya mendatangkan berkah, terutama kepada muda-mudi yang ingin melanggengkan hubungan kekasihnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending