Bagikan:

Dalam Sehari, Satpol PP Cirebon Jaring Belasan Anak Jalanan

KBR68H, Cirebon

NUSANTARA

Jumat, 30 Agus 2013 15:00 WIB

Dalam Sehari, Satpol PP Cirebon Jaring Belasan Anak Jalanan

cirebon, anak jalanan, gelandangan

KBR68H, Cirebon – Pemerintah Kota Cirebon masih dirundung satu permasalahan sosial salah, yakni maraknya anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) di jalanan. Selain mengganggu ketertiban umum keberadaan mereka dikhawatirkan berkembang ke arah tindak kriminalitas.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon Andi Armawan menyebutkan, dalam setiap razia pihaknya biasa menjaring belasan anjal dan gepeng.

“Setiap razia kami menjaring 10 sampai 15 orang. Bukan hanya mengganggu, kami juga khawatir mereka melakukan tindak kriminal di Kota Cirebon,"ujarnya.

Ia mengaku, di antara anjal dan gepeng yang terjaring razia, tak sedikit di antaranya wajah-wajah lama. Namun begitu, kebanyakan dari mereka berasal dari luar Kota Cirebon, bahkan di antaranya dari luar Provinsi Jawa Barat.

Andi menjelaskan, di Kota Cirebon  mereka kerap “beroperasi” di jalanan dengan memanfaatkan traffic light, terutama yang berada di pusat kota seperti, kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo dan sekitarnya.

Mereka memanfaatkan durasi lampu merah yang cukup lama untuk meminta-minta, baik sebagai pengemis maupun sebagai pengamen.

“Dari sekedar meminta-minta kemudian nodong, atau bahkan berkembang menjadi aksi kriminal yang lebih berbahaya,"katanya.

Biasanya, anjal atau gepeng yang melakukan tindakan kriminal seperti penodongan dalam keadaan mabuk. Dia menegaskan, hal ini perlu diantisipasi dengan melakukan razia sampai gepeng dan anjal tidak lagi berada di Kota Cirebon. Mereka yang terjaring akan dikirimkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) di Sitopeng Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, saat ini sedikitnya 20-an orang sudah mendapat pembinaan di sana.

Namun, dirinya menyayangkan, anjal yang sudah mendapat pelatihan kerap kembali lagi ke jalanan. Menurutnya, untuk menghentikan operasional anjal dan geoeng tidak mudah karena ini merupakan pekerjaan instan cenderung lebih cepat dan mudah mendapatkan uang.

Pihaknya meyakinkan, untuk menangani masalah ini tidak akan pernah berhenti menggelar razia dan upaya lain, termasuk berkoordinasi dengan instansi teknis terkait lain seperti Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi maupun Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Sementara, Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Cirebon, Asep Kurnia mengatakan, menurut pendataan anjal dan gepeng yang terjaring razia kebanyakan berusia produktif dan 30 persen diantara mereka berasal dari Kota Cirebon.

“Kami menerima laporan warga yang terganggu dengan keberadaan mereka, makanya kami razia. Selain dibina di BLK, sebenarnya mereka butuh pembinaan agar dapat diberdayakan,"ujarnya.

Salah seorang remaja yang terjaring, Agung (15 tahun) asal Tegal Jawa Tengah, membantah jika dirinya disebut anak jalanan. Ia mengaku, kedatangannya ke Cirebon untuk berkunjung ke rumah temannya.

“Saya belum pernah kena razia. Saya ke Cirebon berdua bersama teman. Cuma mau main kerumah teman,"pungkasnya.

Sumber: Radio Suara Gratia FM


Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending