Bagikan:

Cuaca yang Tak Bersahabat di Cirebon

Memasuki bulan Agustus wilayah Cirebon, Jawa Barat, dan sekitarnya dilanda angin kencang dan cuaca panas. Angin yang bersifat kering dan berhembus cukup kencang dan biasa disebut angin Kumbang.

NUSANTARA

Jumat, 16 Agus 2013 15:49 WIB

Author

Suara Gratia

Cuaca yang Tak Bersahabat di Cirebon

Cuaca, Cirebon

KBR68H, Cirebon – Memasuki bulan Agustus wilayah Cirebon, Jawa Barat, dan sekitarnya dilanda angin kencang dan cuaca panas. Angin yang bersifat kering dan berhembus cukup kencang dan biasa disebut angin Kumbang.

Tidak hanya cuaca panas menyengat, angin kumbang diprediksi melanda wilayah Cirebon selama beberapa hari ke depan. Akibatnya, sejumlah nelayan memilih tak melaut dan masyarakat mewaspadai datangnya serangan penyakit.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cirebon Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka Pujiono mengatakan, wilayah Pantai Utara (Pantura) khususnya kawasan indramayu dan Cirebon, saat ini sedang dilanda angin cukup kencang yang baisa dikenal dengan angin Kumbang. “Terutama di kawasan Pantura Indramayu dan Cirebon yang terletak di dataran rendah dan dekat dengan pantai,” jelas Pujiono.

Ia menambahkan, angin timur yang saat ini bertiup akan langsung menghantam daratan tanpa pegunungan yang menghalangi. Ia mengingatkan, tiupan angin kencang ini berpotensi menimbulkan bahaya, warga harus mewaspadai kemungkinan terjadinya pohon tumbang.

“Hindari berteduh di bawah pohon rindang, apalagi yang usianya sudah tua karena bisa saja roboh akibat angin kencang,” pesan Pujiono. BMKG sendiri mencatat, suhu di Pantura saat ini berkisar 32-33 derajat Celcius dapat membuat dehidrasi apalagi bagi masyarakat yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan.

Suhu udara yang panas, menimbulkan banyak debu yang berterbangan di udara dan berpotensi mengganggu pernapasan. Selain itu, ia menghimbau nelayan yang berada di laut Jawa agar tidak melaut. “Gelombang laut jawa saat ini mencapai 2-3 meter cukup berbahaya untuk nelayan,” jelas Pujiono.

Imbas pada Nelayan


Sementara, sejak beberapa hari terakhir nelayan di Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, tidak melaut karena angin selatan yang bertiup cukup kencang. Salah seorang nelayan setempat, Suketi (40 tahun) memilih tidak melaut karena cuacanya tidak mendukung. Ia memanfaatkan waktunya untuk memperbaiki jaring dan peralatan mencari ikan lainnya.

“Anginnya kencang sekali, saya tidak mau ambil resiko,” ungkapnya. Ia melanjutkan, cuaca seperti ini biasa terjadi saat musim angin selatan, karenanya dia dan sejumlah nelayan lainnya untuk sementara waktu beralih profesi seperti menjadi tukang becak dan tukang parkir.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Raharjo menyebutkan, cuaca seperti ini berpotensi menimbulkan penyakit diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD), chikungunya, gangguan pernapasan, batuk dan pilek.

Sumber: Suara Gratia
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending