KBR68H, Jakarta- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur mengaku kesulitan mengevakuasi ratusan warga di sekitar Gunung Rokatenda yang berada di radius larangan 3 Kilometer. Kepala BPBD NTT, Tini Thadeus mengatakan, ratusan warga tersebut menolak diungsikan dengan alasan harus menjaga rumah masing-masing. Menurutnya, aktivitas jaga rumah sudah menjadi tradisi masyarakat setempat yang sulit diubah.
"Mereka sisa ada sekitar ratusan orang. Karena mereka punya kearifan lokal, setiap rumah di zona merah itu tidak boleh ditinggal kosong. Harus ditempati 1 atau 2 orang. Dengan ditinggali mereka nanti lahar gunung yang akan mencari rumah-rumah yang kosong. Untuk menghindar kejadian itu tinggallah 1 atau 2 orang untuk pukul-pukul bambu atau apa gitu," ujar Tini Thadeus kepada KBR68H,Sabtu(10/8/2013)
Kepala BPBD NTT, Tini Thadeus menambahkan ratusan warga tersebut berasal dari lima desa. Diantaranya Desa Lidi, Natung Lea, dan Kosekoja. Menurutnya, pihaknya telah menyiapkan kapal nelayan jika sewaktu-waktu ratusan warga tersebut sudah bersedia diungsikan ke tempat yang aman. Selain itu, BPBD NTT juga telah berkoordinasi dengan pihak angkatan laut setempat untuk peminjaman kapal jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pengungsian warga.
Editor: Doddy Rosadi
BPBD NTT: Sulit Evakuasi Warga di Sekitar Gunung Rokatenda
KBR68H, Jakarta- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur mengaku kesulitan mengevakuasi ratusan warga di sekitar Gunung Rokatenda yang berada di radius larangan 3 Kilometer.

NUSANTARA
Sabtu, 10 Agus 2013 21:56 WIB


BPBD NTT, evakuasi warga, gunung rokatenda
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai