KBR68H, Jayapura- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jayapura, Papua, mengklaim hampir seperempat atau sekitar 23 persen dari seluruh jajanan anak sekolah di Kota Jayapura berbahaya.
Kepala BPOM setempat, Hans Kakerissa menuturkan, jajanan sekolah yang dijadikan sampel sekitar 200 buah jajanan.
“Dari temuan kami ada produk yang tidak memenuhi syarat, sekitar 23% ya. Itu dari 23% itu jadi katakanlah sudah ada 200 sampel, berarti sekitar 46 sampel lah yang tidak memenuhi syarat,” jelas Hans Kakerissa.
Hans menambahkan, hasil penelitian di laboratorium menunjukkan, kebanyakan jajanan anak sekolah itu mengandung zat berbahaya. Misalnya saja pewarna berlebihan dan penggunaan boraks. Selain itu, jajanan juga telah tercemar bakteri.
“Temuan hasil uji lab itu lebih banyak mengarah pada cemaran mikroba. Pengelolanya kurang memperhatikan kebersihan. Yang berikut adalah zat tambahan yang dilarang, pewarna, prodamin dan boraks,” tambah Hans.
BPOM setempat mengklaim penggunaan boraks pada jajanan sekolah umumnya ditemukan pada bakso dan kerupuk. Pihaknya berharap kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua murid dapat berjalan baik, agar siswa di sekolah tidak jajan sembarangan. (Katharina Lita)
Editor: Anto Sidharta
Awas, Seperempat Jajanan Sekolah di Jayapura Berbahaya
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jayapura, Papua, mengklaim hampir seperempat atau sekitar 23 persen dari seluruh jajanan anak sekolah di Kota Jayapura berbahaya.

NUSANTARA
Kamis, 15 Agus 2013 16:20 WIB


Jajanan Sekolah, Jayapura
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai