Bagikan:

Arus Balik Ternyata Lebih Ramai Dibanding Arus Mudik

Arus balik Lebaran dari Yogja maupun Solo cenderung lebih ramai dibandingkan arus mudik. Sejak jauh-jauh hari tiket kereta untuk keberangkatan pascahari Lebaran hampir semuanya habis dipesan. Selain Jakarta, KA tujuan Bandung mendekati akhir pekan ini ju

NUSANTARA

Jumat, 16 Agus 2013 17:44 WIB

Author

Star Jogya

Arus Balik Ternyata Lebih Ramai Dibanding Arus Mudik

Arus Balik, Lebaran, Arus Mudik

KBR68H, Yogyakarta - Arus balik Lebaran dari Yogja maupun Solo cenderung lebih ramai dibandingkan arus mudik.

Sejak jauh-jauh hari tiket kereta untuk keberangkatan pascahari Lebaran hampir semuanya habis dipesan. Selain Jakarta, KA tujuan Bandung mendekati akhir pekan ini juga akan habis karena saat ini ketersediaannya sudah menipis.

“KA tujuan Surabaya juga sudah habis. Lalu untuk keberangkatan di atas tanggal 16 Agustus juga sudah mulai menipis ketersediaannya,” jelas Manajer Humas PT KAI Daops VI Sumarsono.

Mengantisipasi lonjakan penumpang pada puncak arus balik akhir pekan ini, PT KAI Daops VI akan menjalankan kereta api fakultatif tujuan Stasiun Gambir.

Kereta ini dipersiapkan untuk keberangkatan tanggal 19 dan 20 Agustus 2013.

Mengingat kereta api Argo Dwipangga Fakultatif ini diperlukan dalam keadaan yang mendesak, kemungkinan juga akan segera habis dipesan. Kereta ini sudah terjadwal dalam grafik perjalanan kereta api.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada calon penumpang yang hendak kembali ke Ibukota untuk segera memesan tiket kereta ini. Harga tiket untuk kereta ini berlaku dengan harga berkisar Rp300.000 sampai Rp500.000.

“Saat ini untuk kelas ekonomi juga sudah habis terjual. Bagi calon penumpang bisa langsung memesan sekarang. Karena kami hanya mengoperasikan kereta ini dua hari saja,” pungkas Sumarsono.

Sumber: Star Jogja
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending