Akhirnya Bupati Terpilih Kudus Dilantik

KBR68H, Kudus – Bupati Kudus, Jawa Tengah, terpilih Mustofa dan Wakilnya Abdul Hamid, hari ini secara resmi dilantik Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Pelantikan dilakukan setelah lebih dari dua bulan masyarakat Kudus menanti keputusan perselisihan penghitungan suara Pilkada Kudus dari Mahkamah Konstitusi.

Ketua DPRD Kabupaten Kudus Tri Erna Sulisyowati mengatakan, Pilkada Kudus dilaksanakan 26 Mei lalu dan seharusnya pelantikan dilaksanakan tanggal 30 Juni. Namun karena ada gugatan ke MK, maka pelantikan tersebut harus menunggu keputusan MK. Karena semua gugatan telah ditolak oleh MK, maka hari ini (14/8) DPRD mengagendakan pelantikan calon terpilih dalam sidang paripurna Istimewa.

"Pemberitahuan adanya gugatan pada Pilbup Kudus 2013, maka jadwal pelantikan bupati yang seharusnya dilaksanakan tanggal 30 Juni belum bisa dilaksanakan dan harus menunggu hasil keputusan MK. Selanjutnya surat KPU Kudus, 5 Juli dinyatakan MK menolak permohonan pemohon," jelas Tri Erna Sulisyowati.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam sambutannya usai mengambil sumpah bupati terpilih mengajak kepada seluruh warga masyarakat Kudus untuk kembali bekerja karena Pilkada telah selesai. Bibit menambahkan, sekat dan perbedaan pilihan pada pilkada yang lalu biarlah berlalu, dan saat ini waktunya untuk kembali bekerja agar masyarakat sejahtera.

Pelantikan ini juga dijaga ketat aparat kepolisian. Kepala Bagian Operasi Polres Kudus Tugiyanto mengatakan, kepolisian mengerahkan 400 personil untuk melakukan pengamanan, termasuk melibatkan satuan Brimob dan menurunkan mobil water canon untuk berjaga-jaga. Namun hingga pelantikan berrahir tidak ada ganguan kemanan ataupun demonstrasi.

Bupati terpilih Mustofa-Abdul Hamid digugat oleh pasangan Tamzil-Asrofi dan Erdi-Anang atas dugaan politik uang dan pengerahan PNS pada pilkada lalu. Namun MK memutuskan menolak gugatan tersebut dan memenangkan pasangan Mustofa -Abdul Hamid dengan perolehan suara 48,33 persen. (Ahmad Rodli)

Editor: Anto Sidharta