KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI menyatakan belum perlu melakukan pengendalian terhadap peredaran minuman keras di Jakarta. Padahal, sebelumnya sebanyak 10 pemuda tewas usai meminum minuman keras oplosan di Kemayoran.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama mengatakan, tewasnya 10 pemuda tersebut dikarenakan pengoplosan minuman bukan minuman keras pada umumnya. Bahkan, pihaknya juga tidak keberatan salah satu perusahaan milik Pemprov jika menjual minuman keras seperti bir.
“Saya lupa apakah sudah ada Perda atau Perbupnya. Salah satu BUMD Delta kan jualan juga? Kan itu bukan minuman keras. Minuman keras kan tergantung jumlah alkoholnya dong. Kalau bir masih okelah. Apakah karena menyumbang pendapatan DKI terbesar? Tidak juga. Tapi kan penyumbang terbesar diatas Jakpro dan Pasar Jaya? Tidak juga kecil kok saham kita disana. Tapi saya pikir minum bir tidak masalah selama tidak mabuk.”ujar Ahok di kantornya
Sebelumnya, 10 pemuda tewas usai meminum minuman keras oplosan di Warung Jamu Gin-Su, Cempaka Baru Kemayoran. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit Islam Cempaka Putih, namun nyawa mereka tetap tak terselamatkan. Beberapa pemuda tersebut diantaranya Sutrisno (33 tahun), Joko Pitono (39 tahun) dan Ishak Maulana (20 tahun).
Editor: Doddy Rosadi
Ahok: Bir Bukan Minuman Keras, Masih Okelah
KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI menyatakan belum perlu melakukan pengendalian terhadap peredaran minuman keras di Jakarta. Padahal, sebelumnya sebanyak 10 pemuda tewas usai meminum minuman keras oplosan di Kemayoran.

NUSANTARA
Kamis, 22 Agus 2013 15:26 WIB


ahok, bir, minuman keras
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai