KBR, Situbondo- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mendata sekitar 2400 keluarga di daerahnya mengalami krisis air bersih, akibat kekeringan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan mengatakan, ribuan keluarga yang mengalami Krisi air bersih tersebut, tersebar di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Subo, Arjasa dan Kecamatan Banyuputih.
Kata Gatot, Mereka membutuhkan suplai air bersih, karena sumber mata air di daerah terdampak kekeringan tersebut mengecil dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari- hari.
BPBD telah melakukan distribusi air bersih sebanyak 5000 liter di setiap daerah terdampak kekeringan.
“Pada bulan Juli ini di wilayah Kabupaten Situbondo sudah mulai pengurangan curah hujan. Jadinya pada saat ini ada dari beberapa wilayah di Kabupaten Situbondo yang mulai kekurangan air. Kurang lebih di setiap dusun itu kisaran 300 sampai 400 KK,”ujar Gatot Trikorawan hari ini Kamis (13/7/2023) dikonfirmasi melalui sambungan telpon
Kepala Bidang Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan menambahkan, hingga Bulan Juli ini, baru tiga kecamatan yang terdeteksi mengalami kekeringan di Kabupaten Situbondo. Meski demikian, pihaknya memperkirakan, daerah terdampak kekeringan akibat kemarau ini akan semakin meluas, mengingat puncak musim kemarau masih terjadi pada bulan Agustus akan datang.
Baca juga:
- Juli 2023, Sejumlah Provinsi Ini Alami Kekeringan Sedang
- BMKG Peringatkan Bencana Kekeringan di Semester II 2023
Selain bencana kekeringan, Kabupaten Situbondo juga dilanda kebakaran lahan dan hutan. Sekitar 19 hektare lahan dan hutan di Situbondo terbakar hingga saat ini.
Dari Jumlah tersebut 12 hektare lahan ilalang dan 7 hektare lainnya hutan jati, termasuk kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Baluran beberapa waktu lalu.
Editor: Rony Sitanggang