KBR, Cirebon - Anggota Polres Cirebon Kota akan dibekali ilmu bela diri untuk pertarungan jarak dekat. Rencana itu diambil karena belakangan polisi kerap menjadi target serangan teroris.
Kapolres Cirebon Kota Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan rencana pembekalan ilmu beladiri itu juga dilandasi fakta dimana Markas Polres Cirebon pernah menjadi target serangan bom bunuh diri.
"Selain karena Cirebon masuk dalam zona merah, kantor kami juga pernah menjadi sasaran bom bunuh diri," kata Adi Vivid di Cirebon, Senin (10/7/2017).
Adi Vivid mengatakan seluruh anggota Polres Cirebon Kota akan dilatih bela diri Merpati Putih. Adi menganggap bela diri pencak silat ini sangat cocok untuk melindungi anggotanya dalam pertarungan jarak dekat.
"Beberapa kasus yang pernah terjadi, teroris menyerang anggota dari jarak dekat menggunakan senjata tajam. Saya tidak mau anggota saya menjadi korban," kata Adi.
Nantinya, anggota Polresta akan mendapatkan pelatihan rutin setiap dua minggu sekali. Ia menekankan penggunaan senjata api sebagai perlindungan terakhir.
"Seluruh anggota yang ada di Polres atau Polsek wajib mengikuti pelatihan ini. Kalau beladiri sudah tidak mampu, baru menggunakan senjata," katanya.
Selain membekali anggotanya dengan keahlian pertarungan jarak dekat, petugas penjaga juga akan memperketat pemeriksaan terhadap setiap tamu yang berkunjung ke markas Polres maupun Polsek. Tujuannya untuk mengantisipasi serangan teroris.
"Sebelum masuk ke kantor, setiap barang bawaan tamu akan diperiksa," kata Adi Vivid.
Baca juga:
- Polisi Tangkap 6 Orang Terduga Pelaku Penyerang Markas Polda Sumut
- Pelaku Penyerangan Mapolres Banyumas Terkait Terduga Teroris di Tuban
Editor: Agus Luqman