Bagikan:

Warga Poso Diteror 5 Bom Palsu Dalam 2 Bulan Terakhir

Teror seperti ini merupakan kelima kalinya dalam 2 bulan terakhir.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 24 Jul 2016 17:14 WIB

Warga Poso Diteror 5 Bom Palsu Dalam 2 Bulan Terakhir

Suasana pengamanan benda mencurigakan. Foto: Aldrim Thalara/KBR


KBR, Poso - Warga Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota Selatan, Poso digegerkan dengan keberadaan sepeda motor yang direkatkan dengan sebuah kotak hitam menggunakan kabel di Gereja Maranatha Kawua. Pemilik sepeda motor, Damaris kemudian melapor ke personel TNI yang berada di lokasi. Laporan tersebut lalu diteruskan ke pihak kepolisian.


“Pertama datang saya parkir di depan pagar. Kemudian ketika saya pulang gereja,  saya putar motor dan melihat ada kabel dalam dus. Saya panik, langsung memberi tahu teman-teman dan memberitahu anggota TNI yang kebetulan lewat,” ungkap Damaris.

Penjinak bom (Jibom) yang menerima laporan tersebut langsung ke lokasi dan mengamankan benda mencurigakan tersebut. Selama penanganan, jalan trans sulawesi yang berada dekat lokasi ditutup selama 1 jam. Usai diperiksa, Jibom kemudian memastikan benda mencurigakan tersebut bukan bom.

Juru bicara Kepolisian Sulawesi Tengah, Hari Suprapto mengatakan, benda mencurigakan tersebut telah dibawa ke markas brimob setempat pukul 12.00 WITA.  

 “Sampai sekarang indikasinya adalah mainan. Dibungkus menyerupai bom, sejauh ini tidak ada unsur apa-apa. Dan itu bukan yang pertama," jelasnya.

Hari Suprapto menambahkan teror seperti ini merupakan kelima kalinya dalam 2 bulan terakhir. Polisi, kata dia, masih menyelidiki pelaku teror. Meski dalam beberapa kejadian bukan bom, ia tetap mengimbau warga meningkatkan keamanan dengan memasang kamera atau CCTV. Ia juga meminta warga segera melapor ke pihak berwajib jika melihat benda mencurigakan.

Meski demikian, ia memastikan rangkaian teror bom ini tidak berhubungan dengan kasus teroris Santoso.

Editor: Sasmito 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending