Bagikan:

Retakan 1 Km di Bukit, BPBD Banyumas Pertimbangkan Relokasi

"Kalau nanti itu dikatakan memang rawan ya kita upayakan relokasi. Cuma, tempat relokasi itu kan tidak bisa jauh dari lokasi tempat tinggal sekarang."

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 12 Jul 2016 13:15 WIB

Ilustrasi. (Antara)

Ilustrasi. (Antara)

KBR, Banyumas– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mempertimbangkan   relokasi terhadap 36   keluarga di Dusun Plandi Desa Watuagung Kecamatan Tambak. Pasalnya  ditemukannya retakan sepanjang satu kilometer di perbukitan yang melingkar di atas dusun tersebut.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo mengatakan  telah membicarakan itu di tingkat Forum Komunikasi Daerah (Forkominda) yang terdiri dari lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Banyumas.

Prasetyo menjelaskan,   relokasi   memerlukan kajian menyeluruh dengan  dia, pilihan ini perlu dibicarakan dengan warga setempat lantaran belum ada calon lahan relokasi yang berdekatan dengan dusun asal kecuali milik Perhutani.

Hingga kini, kata Prasetyo, BPBD Banyumas belum berkomunikasi   Perhutani soal tukar guling tanah.

"Kita memang ada informasi itu (retakan sepanjang satu kilometer), di daerah yang berbatasan dengan Gulemelem. Di atasnya Plandi, di bawah bukit memang ada beberapa rumah, ada 34. Kita melihat tingkat kerawanannya, kalau nanti itu dikatakan memang rawan ya kita upayakan relokasi.  Cuma, tempat relokasi itu kan tidak bisa jauh dari lokasi tempat tinggal sekarang." Ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo, Selasa (12/07).

Lebih lanjut Prasetyo mengatakan proses tukar guling dengan Perhutani bakal memerlukan waktu yang panjang. Informasi yang diperolehnya, lokasi calon lahan relokasi yang memungkinkan ada di Petak 26 Perhutani Wilayah Banyumas Timur. Ia berjanji, jika relokasi merupakan satu-satunya pilihan, BPBD akan mengupayakan agar dusun tersebut direlokasi secepatnya.
 
Pertimbangan lainnya adalah, karena hampir seluruh warga bekerja sebagai petani, lahan relokasi akan dipilih yang paling dekat dengan lahan pertanian warga. Namun, ini pun harus mempertimbangkan ahli geologi untuk menjamin tidak adanya ancaman longsor di masa mendatang.
 
Sebelumnya, Geolog Universitas Jenderal Soedirman, Fadlin mengatakan longsor lebih besar berpotensi terjadi di Dusun Plandi. Sebab di perbukitan sudah terjadi pelapukan dan ubahan hidrothermal yang menyebabkan tanah tidak memiliki daya ikat kuat. Apalagi setelah muncul retakan panjang yang amat rawan longsor. Untuk itu ia merekomendasikan agar warga di Dusun Plandi direlokasi.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending