KBR, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, mengancam bakal menutup Rumah Sakit Swasta, praktik bidan, dan klinik yang memberikan vaksin palsu kepada bayi dan balita di provinsi setempat. Hal itu dikatakannya saat pelantikan direktur salah satu rumah sakit swasta di Pontianak, Senin (18/06/2016) siang.
Kata Cornelis, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tengah menyelidiki ke seluruh fasilitas kesehatan di daerah ini. Jika ditemukan adanya vaksin palsu, pihaknya dipastikan akan mencabut izin operasional fasilitas kesehatan tersebut.
“Vaksin yang dibeli adalah palsu, itu kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, kenapa? Karena ketika pasien polio itu pada umur tertentu, bayi harus diimunisasi, karena ini palsu, lewat dia kan umur tidak bisa mundur. Saya sudah meminta seluruh Kepala Dinas untuk mengontrol semua rumah-rumah sakit swasta, kalau memang dia tidak melaksanakan aturan yang berlaku, saya minta dicabut dia punya izin dan tutup,” kata Cornelis di Pontianak, Senin (18/06/2016) siang.
Baca juga:
Jokowi Tinjau Pelaksanaan Imunisasi Ulang 40 Anak di Puskesmas Ciracas
DPR: Kemenkes Lamban Tangani Vaksin Palsu
Cornelis menambahkan, selain merugikan penggunaan vaksin palsu pada bayi dan balita merupakan kejahatan berat. Selain itu, vaksin palsu, menurutnya, berdampak bagi kesehatan bayi dan balita.
Selain akan mencabut izin operasional Rumah Sakit yang terbukti mengedarkan vaksin palsu, ia juga meminta semua fasilitas kesehatan terutama rumah sakit swasta, bekerjasama dengan pemerintah daerah meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Ia mencontohkan, pelayanan kesehatan yang tengah diperbaiki pemerintah salah satunya program BPJS Kesehatan, harus didukung Rumah Sakit Swasta. Karena selama ini, di Kota Pontianak saja, masih banyak Rumah Sakit Swasta yang tidak menerima pasien BPJS Kesehatan, apalagi ditingkat Kabupaten se-Kalbar.
Editor: Quinawaty