Bagikan:

Berpotensi Sebabkan Kemacetan, Pemkot Solo Tertibkan Belasan Pasar Tradisional

Pemerintah Kota Solo mencatat dari 43 pasar tradisional yang tersebar di berbagai wilayah di Solo, 15 di antaranya berpotensi menjadi pasar tumpah.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 03 Jul 2016 18:28 WIB

Berpotensi Sebabkan Kemacetan, Pemkot Solo Tertibkan Belasan Pasar Tradisional

Ilustrasi: Sejumlah pedagang menggelar dagangannya di pinggir jalan Pasar Banjaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. (Foto: Antara)

KBR, Solo - Pemerintah Kota Solo menertibkan belasan titik pasar tradisional yang berpotensi menjadi pasar tumpah dan mengakibatkan kemacetan selama arus mudik lebaran 2016. Caranya, menurut Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Pemkot Solo, Subagyo dengan mengatur parkir kendaraan dan membatasi lapak pedagang agar tak melebar ke bahu jalan.

"Ada 15 pasar yang kami petakan jadi pasar tumpah selama arus mudik Lebaran. Ya tersebar di Kota Solo. Selama Ramadan ini, apalagi jelang Lebaran, bersama satpol PP kami tertibkan," kata Subagyo di Solo, Minggu (3/7/2016).

Meski begitu, ia menjamin aktivitas jual beli di pasar tradisional masih tetap berlangsung. Pihaknya mengaku hanya menata lapak pedagang agar tak melebar ke badan jalan sehingga mempersempit ruang pengendara dan pengguna jalan.

"Kami juga menggandeng paguyuban pedagang di pasar itu untuk membantu agar tidak mengganggu arus jalan di sekitar lokasi pasar yang jadi jalur arus mudik. Saat ini sudah siap dilewati pemudik dan tidak akan menutupi akses jalan," imbuhnya.

Baca Juga:

Pemerintah Kota Solo mencatat dari 43 pasar tradisional yang tersebar di berbagai wilayah di Solo, 15 di antaranya berpotensi menjadi pasar tumpah. Belasan lokasi tersebut berada di tepi jalan jalur utama atau jalur alternatif arus mudik Lebaran. Seperti di Jalur Solo-Yogyakarta, Solo-Sukoharjo-Wonogiri, Solo-Karanganyar, dan Solo-Sragen-Ngawi.




Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending