Bagikan:

Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain Sita Ratusan Jerat

Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain menemukan ratusan jerat yang dipasang untuk berburu. Ketua Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain, Purwanto mengatakan, seratusan jerat itu telah disita.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 15 Jul 2016 10:49 WIB

Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain Sita Ratusan Jerat

Hutan Lindung Mekar Sari di Lombok Timur. Foto: Zainudin Syafari/KBR

KBR, Balikpapan - Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain menemukan ratusan jerat yang dipasang untuk berburu. Ketua Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain, Purwanto mengatakan, seratusan jerat itu telah disita.

Kata dia, dengan temuan tersebut menandakan aktivitas ilegal di hutan lindung kian marak. Selain perburuan, pihaknya menduga terjadi perambahan hutan dan pertambangan batubara ilegal.

Menurut Purwanto, hal itu bisa terjadi karena akses masuk terbuka sehingga masyarakat dengan mudah masuk.

“Hampir sekelilingnya akses terbuka, sangat terbuka. Dari seluruh kegiatan, baik pertambangan, pembangunan jalan maupun masyarakat. Jadi memudahkan orang untuk masuka ke dalam kawasan, segala aktifitas ada disana,” kata Purwanto, Jumat (15/07/2016).

Baca juga:
Puluhan Titik Pengupasan Lahan Ditemukan di Balikpapan

Dia menambahkan, terbukanya akses masuk ke Hutan Lindung Sungai Wain karena tahun lalu saat kebakaran hutan, Badan Pengelola memang membuat jalan koridor untuk memudahkan melakukan tindakkan pemadaman jika terjadi kebakaran hutan maupun

Namun sayangnya, akses itu justru dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan ilegal. Meskipun sebenarnya jalan koridor itu terlarang, namun masyarakat tetap ngotot menggunakan jalan itu untuk masuk.

Kerusakan Hutan Lindung Sungai Wain akan menjadi kerugian warga Balikpapan dan Indonesia. Pasalnya, hutan lindung ini merupakan salah satu paru-paru dunia. Terdapat ribuan flora dan fauna.




Editor: Quinawaty 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending