KBR, Banyuwangi - Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi Jawa
Timur, masih ditutup hingga Minggu (12/7/2015) atau hari ketiga. Penutupan itu disebabkan letusan Gunung Raung.
Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi Sigit Widodo mengatakan penutupan hinga hari ke tiga ini masih dengan alasan yang sama, yaitu abu vulkanik yang menutupi landasan pacu dan sebaran abu di udara. Kondisi itu sangat membahayakan keselamatan penerbangan jika dipaksakan tetap dibuka.
Sigit mengatakan berdasarkan perkiraan dari Badan
Metereologi Klimatologi dan geofisika (BMKG) arah angin hari ini bergerak ke
arah tenggarak dan condong ke arah selatan Banyuwangi. Sehingga dengan kondisi
ini aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari Banyuwangi ditutup
hingga pukul 16.00 wib.
“Barusan kita rilis ulang untuk perpanjangan dari jam 13.00 sampai jam 16.00 WIB karena cuaca yang semakin buruk. Sebenarnya dari segi visual kalau kita lihat angin di permukaan kencang, debu vulkanik di permukaan sebenarnya tidak separah yang kemarin. Tetapi informasi dari BMKG debu kan ada diatas (di atmosfer) pasti itu sangat mengganggu. Jadi demi keselamatan harus ditutup dulu,”kata Sigit Widodo (12/7/2015).
Dengan masih ditutupnya bandara, praktis tiga penerbangan
komersial membatalkan jadwal penerbangan. Tiga penerbangan itu adalah Garuda Indonesia melayani rute Surabaya-Banyuwangi PP dan
Denpasar-Banyuwangi PP, serta WingsAir melayani rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi
PP.
Status Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Jember,
Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, meningkat dari Waspada (level II)
menjadi Siaga (level III). Gunung Raung dinaikkan menjadi Siaga mulai tanggal
29 Juni 2015 pukul 9.00 WIB karena aktivitas kegempaannya mengalami
peningkatan.
Dengan meningkatnya status Gunung Raung Ini PVMBG
merekomendasikan tidak ada aktifitas manusia di radius 3 kilometer dari puncak
gunung.
Editor: Agus Luqman