Bagikan:

Terlibat Politik Praktis, Sanksi Menanti PNS Pemprov NTB

Sanksi ini juga tidak pandang bulu karena bakal menyasar seluruh PNS yang terbukti terlibat politik praktis, baik itu pejabat struktural maupun staf.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 27 Jul 2015 18:37 WIB

Terlibat Politik Praktis, Sanksi Menanti PNS Pemprov NTB

Ilustrasi PNS. Foto: Antara

KBR, Mataram- Sanksi tegas menanti PNS dilingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang terbukti melakukan politik praktis alias tidak netral pada pilkada serentak tahun ini.  Sanksi ini berupa pemecatan atau non job serta penurunan pangkat. Pemberian sanksi juga tidak pandang bulu karena bisa menyasar seluruh PNS yang terbukti terlibat politik praktis,  baik itu pejabat struktural maupun staf.

Hal itu dikatakan Asisten I bidang Tata Praja dan Pemerintahan Setda NTB, Abdul Hakim Senin (27/07). Abdul Hakim mencontohkan sanksi telah diberikan kepada empat orang pejabat di Kota Bima. Mereka langsung dinon-jobkan lantaran terbukti tidak netral pada Pilkada tahun lalu. Selain di Kota Bima, banyak juga PNS di daerah lain yang telah diberikan sanksi serupa, namun tidak dipublikasikan.

“Kalau berani terang-terangan, naik di podium dan pakai atrbut itu artinya menantang undang-undang untuk dinonjobkan atau dipecat. Kalau memang berat sekali tidak ada ampun. Kalau dia pejabat ya harus dievaluasi. Yang perlu dicatat disana PNS adalah pelayan masyarakat maka dia harus netral. Artinya beresiko bagi mereka yang tidak mau netral. Kalau ada bukti lengkap akan ditindak, sudah terbukti itu tidak bisa mengelak. Banyak itu, yang di Bima itu ada 4 non job," kata Hakim, Senin (27/7/2015).

Hakim mengakui banyak pihak yang menilai PNS bakal sulit bersikap netral pada momentum Pilkada kali ini. Hal itu, kata dia akan diatasi dengan pengawasan oleh Panwaslu. Selain itu Pemprov NTB melalui Bakesbangpoldagri juga telah membentuk tim untuk memantau dan melakukan pengawasan terhadap PNS yang  tidak netral dan melakukan politik praktis. 

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending