Bagikan:

Target Ekspor Kopi Bondowoso Turun 20%

Dinas Kehutanan dan Perkebunan mencatat, target ekpor kopi rakyat tahun 2015 ini merupakan yang terendah sejak 3 tahun terakhir.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 27 Jul 2015 13:46 WIB

Target Ekspor Kopi Bondowoso Turun 20%

Petani kopi di Desa Sempol, Bondowoso, Jumat (24/7/2015). Foto: Friska Kalia KBR

KBR, Bondowoso – Target ekspor kopi rakyat Bondowoso, Jawa Timur menurun hingga 20 persen tahun ini. Penurunan terjadi karena siklus tanaman kopi yang selalu naik turun tiap tahun.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Suhardjo mengatakan, target tahun ini tidak lebih dari 400 ton.

"Proyeksi kita untuk tahun ini untuk kopi yang layak ekspor sekitar 400 ton. Ini turun 20 persen dari tahun lalu karena kalau kopi siklusnya memang seperti itu. Jika tahun lalu tinggi, maka tahun ini akan rendah," kata Suhardjo kepada KBR, Senin (27/7/2015).

Dikatakan Suhardjo, capaian ekspor kopi tahun 2014 lalu mampu menghasilkan 529,2 ton kopi arabika dengan nilai keuntungan 19 miliar lebih. Sementara kopi robusta berhasil mencapai angka 29,8 ton dengan nilai keuntungan 600 juta lebih.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan mencatat, target ekspor kopi rakyat tahun 2015 ini merupakan yang terendah sejak 3 tahun terakhir.

Pada tahun 2013 lalu, capaian panen kopi arabika di Bondowoso mencapai 106,3 ton atau Rp.2,34 miliar. Sementara capaian tahun 2012 sebanyak 235 ton dengan nilai Rp.8,2 miliar.

Saat ini terdapat 40 kelompok petani kopi rakyat di Bondowoso dengan luas lahan total mencapai 2.400 hektare. Mereka tersebar di beberapa kecamatan yang merupakan sentra penghasil kopi seperti Sumber Wringin, Sempol, Botolinggo, Cermee, Maesan dan Pakem.

Kopi hasil produksi ke 40 kolompok tani tersebut, telah diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Ekspor perdana dilakukan pada 2011 dan terus berlanjut hingga sekarang.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending